Tak Sekadar Kurban, Ini Inovasi RendangMu yang Ubah Daging Jadi Kebaikan Abadi
VIVATechno – Setiap Iduladha, umat Islam di seluruh dunia menunaikan ibadah kurban. Namun, tantangan terbesar sering kali muncul setelah penyembelihan, bagaimana mendistribusikan daging secara merata dan tahan lama?
Menjawab hal ini, Lazismu meluncurkan inovasi cerdas yang mengubah daging kurban menjadi produk siap saji penuh manfaat. Inovasi tersebut bernama RendangMu, program unggulan Lazismu yang mengolah daging kurban menjadi rendang siap santap.
Tak hanya praktis, RendangMu juga memperpanjang usia konsumsi daging kurban serta menjangkau lebih luas penerima manfaat, termasuk di daerah rawan pangan dan bencana.
Apa Itu RendangMu?
RendangMu adalah program pengolahan daging kurban menjadi rendang dalam kemasan kaleng yang tahan lama dan higienis. Inovasi ini diluncurkan oleh Lazismu sebagai bentuk keberlanjutan distribusi kurban.
“RendangMu menjadi salah satu bentuk optimalisasi manfaat kurban yang tahan lama dan siap disalurkan kapan pun dibutuhkan,” tulis Lazismu Peduli dalam laman resminya.
Manfaat RendangMu:
1. Distribusi Merata Hingga ke Pelosok Negeri
Rendang dalam kemasan kaleng memungkinkan penyaluran ke wilayah terpencil, bencana, atau miskin pangan yang sebelumnya sulit dijangkau saat pembagian kurban secara langsung.
2. Ketahanan Produk Hingga 2 Tahun
Dengan teknologi pengemasan steril dan tanpa pengawet, rendang ini bisa disimpan dalam jangka panjang, bahkan hingga dua tahun.
3. Respons Cepat untuk Kondisi Darurat
RendangMu sering menjadi bagian dari bantuan kemanusiaan saat terjadi bencana, karena bisa langsung dikonsumsi tanpa dimasak ulang.
4. Pemberdayaan UMKM dan Ekonomi Lokal
Proses produksi RendangMu melibatkan pelaku usaha lokal, dapur produksi, serta tenaga kerja daerah yang turut diberdayakan dalam siklus kurban ini.
RendangMu bukan hanya soal inovasi pangan, tapi juga simbol keberlanjutan ibadah dan kepedulian sosial. Dengan menyulap daging kurban menjadi rendang tahan lama, Lazismu memastikan bahwa semangat kurban tak berhenti di hari tasyrik saja, melainkan terus mengalir sepanjang tahun.(*)