Dulu Dipuja, Kini Dicerca! CapCut Dinilai Pelit Gara-Gara Semua Serba Bayar
- Metricool
VIVATechno – CapCut pernah jadi penyelamat bagi para konten kreator pemula, terutama yang hanya bermodal ponsel. Tanpa perlu PC mahal, aplikasi ini menawarkan fitur editing setara profesional.
Tapi kini, pujian berubah jadi kritik. CapCut dianggap berubah arah karena terlalu banyak iklan dan terlalu banyak fitur berbayar.
Apa penyebab perubahan sentimen ini? Padahal CapCut dulunya dianggap penyelamat para editor tanpa perangkat canggih. Mengapa sekarang banyak kreator yang menyebutnya terlalu pelit?
Sejak dirilis global pada 2020, CapCut yang awalnya bernama Jianying (Viamaker) di China langsung digemari karena praktis, gratis, dan terintegrasi dengan TikTok.
Aplikasi ini menghapus batasan editing video profesional dari PC dan membawanya ke genggaman ponsel.
“Visual-visual yang dulu hanya bisa dikerjakan di software editing profesional, mana bisa dibuat menggunakan HP,” ujar Adam dalam videonya di kanal Duzzle.
CapCut menawarkan keunggulan seperti penghapus background otomatis, subtitle AI, hingga efek sinematik, semua hanya dengan satu ketukan.