Ini Penyebab Bitcoin Anjlok ke Level USD 97 Ribu, Bikin Pasar Kripto Kompak Merah

VIVATechno – Bitcoin dan aset kripto lainnya mengalami penurunan signifikan pada Senin (3/2/2025), menyusul keputusan Bank Sentral Amerika Serikat yang mempertahankan suku bunga acuan.

Berdasarkan data Coinmarketcap, Bitcoin sebagai aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar turun 3,31 persen dalam 24 jam terakhir ke level USD 97.434 per koin.

Penurunan serupa dialami Ethereum yang merosot 8,85 persen ke level Rp 46,7 juta per koin.

Binance Coin turut terkoreksi 6,15 persen ke level Rp 10,07 juta per koin.

Cardano mencatatkan penurunan terdalam sebesar 11,84 persen ke level Rp 13.006 per koin.

Solana melemah 5,91 persen ke level Rp 3,3 juta per koin.

XRP terpantau turun 12,94 persen ke level Rp 41.345 per koin.

Dogecoin mengalami penurunan terbesar yaitu 15,28 persen ke level Rp 4.299 per token.

Total kapitalisasi pasar kripto saat ini berada di level USD 3,24 triliun, melemah sekitar 4,85 persen dalam sehari terakhir.

Analyst Reku, Fahmi Almuttaqin menjelaskan pelemahan ini terjadi setelah The Fed mempertahankan suku bunga di kisaran 4,25-4,50 persen pada Januari.

Bitcoin sempat turun ke level USD 101.800 setelah pengumuman tersebut sebelum akhirnya pulih usai konferensi pers Jerome Powell.

Situasi serupa terjadi di pasar saham AS dengan indeks S&P 500 dan Nasdaq yang menunjukkan pemulihan setelah Powell menyatakan tidak ada rencana menaikkan suku bunga dalam waktu dekat.

Fenomena ini menunjukkan masih tingginya sensitivitas pasar kripto dan saham AS terhadap sentimen makroekonomi AS.

Kekhawatiran investor semakin meningkat dengan peluncuran teknologi AI DeepSeek yang berpotensi memberikan tantangan bagi saham-saham sektor teknologi.

Di sisi lain, pasar stablecoin mencapai rekor kapitalisasi pasar sebesar USD 200 miliar, meningkat USD 40 miliar sejak awal November.

Tether dan USD Coin mendominasi pasar stablecoin dengan kapitalisasi masing-masing USD 139 miliar dan USD 52,5 miliar.****