Perbandingan Emas Fisik vs Digital, Pilihan dengan Spread Berbeda, Pahami Sebelum Beli
- id.pinterest.com
VIVATechno – Investasi emas telah lama menjadi pilihan masyarakat Indonesia untuk melindungi nilai aset dari inflasi.
Di era digital saat ini, pilihan untuk berinvestasi emas semakin beragam dengan hadirnya opsi emas fisik dan emas digital.
Kedua jenis investasi emas ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan mana yang lebih menguntungkan untuk kondisi finansial Anda.
Memahami Emas Fisik dan Keunggulannya
Emas fisik adalah emas batangan yang dapat dibeli langsung dalam bentuk fisiknya.
Di Indonesia, produsen emas fisik yang populer antara lain Antam, UBS, Lotus, Hartadinata, dan beberapa produsen emas mini lainnya.
Keunggulan utama dari emas fisik adalah investor dapat langsung memegang fisik emasnya.
"Kalau kita beli emas fisik kita langsung pegang fisiknya. Ya iya dong, kita mau beli emas tapi kita nggak pegang emas, jadi file-nya kayak dapat gitu, kita kalau kita beli emas cuman liat angka doang kan gimana gitu," jelas Willy dari kanal YouTube Halo Emas.
Keunggulan lain emas fisik adalah dapat dijual di mana saja karena memiliki nilai universal yang diakui secara luas.
Misalnya, emas Antam dengan kadar 99,99% dapat dijual di hampir semua toko emas.
Selain itu, proses pencairan emas fisik relatif cepat karena saat dijual, investor bisa langsung menerima uangnya saat itu juga.
Tantangan Berinvestasi dengan Emas Fisik
Meskipun memiliki banyak keunggulan, emas fisik juga memiliki beberapa kekurangan.
Salah satunya adalah spread (selisih harga beli dan jual) yang cenderung tinggi, terutama untuk emas dengan berat kecil.
Hal ini disebabkan oleh adanya biaya ongkos produksi, biaya sertifikat, dan packaging yang dibebankan pada harga emas.
Berdasarkan data yang dikumpulkan per 18 November 2020, harga beli rata-rata emas fisik berada di level Rp970.320 per gram, sedangkan harga jualnya Rp856.680 per gram.
Ini menghasilkan spread rata-rata sebesar Rp116.400 atau sekitar 11,96%. Artinya, agar investor balik modal, harga emas harus naik minimal 11,96% sejak pembelian.
Resiko lain dari emas fisik adalah kemungkinan pemalsuan, terutama pada emas batangan yang kemasannya dapat dipisahkan dari sertifikatnya.
Meskipun produsen seperti Antam sudah memiliki kemasan dengan segel anti-pemalsuan, risiko ini tetap ada meski sangat kecil.
Emas Digital sebagai Alternatif Modern
Emas digital merupakan investasi emas yang disediakan oleh platform digital dimana investor hanya melihat angka-angka di layar monitor.
Harga emas digital mengikuti tren harga emas dunia.
Beberapa platform emas digital terpercaya di Indonesia antara lain Brankas LM, Pegadaian Digital (Tabungan Emas), Tamasia, Indogold, Pluang, dan Laku Emas.
Keunggulan utama emas digital adalah spread yang lebih kecil dibandingkan emas fisik.
Hal ini karena harga emas digital tidak dipengaruhi oleh biaya produksi dan berat emas yang dibeli tidak mempengaruhi besaran spread.
Data menunjukkan bahwa harga beli rata-rata emas digital adalah Rp906.504 per gram, dengan harga jual Rp876.796 per gram, menghasilkan spread hanya Rp29.783 atau 3,27%.
Keuntungan lain dari emas digital adalah fleksibilitas dalam pembelian sesuai budget.
Investor dapat membeli emas digital berdasarkan gram yang diinginkan atau berdasarkan jumlah uang yang dimiliki.
Selain itu, transaksi emas digital bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja selama ada koneksi internet, bahkan 24 jam nonstop.
Risiko yang Perlu Diwaspadai dalam Investasi Emas Digital
Meskipun praktis, emas digital memiliki beberapa kekurangan.
Pertama, investor tidak memegang fisik emasnya, yang berarti ada risiko kehilangan nilai jika perusahaan penyedia platform tutup atau bangkrut.
Kedua, emas digital tidak bisa dijual antar platform (cross-platform), sehingga investor tidak memiliki bargaining power untuk memilih platform mana yang memberikan harga terbaik.
Selain itu, meskipun transaksi emas digital bisa dilakukan 24 jam, pencairan dana biasanya membutuhkan waktu 1-3 hari kerja, tidak secepat emas fisik yang bisa langsung cair saat dijual.
Memilih Investasi Emas yang Tepat untuk Kebutuhan Anda
Pilihan antara emas fisik dan emas digital sangat tergantung pada kondisi dan kebutuhan masing-masing investor.
Bagi yang mampu membeli emas fisik dengan berat besar sehingga menghasilkan spread yang lebih rendah, emas fisik bisa menjadi pilihan yang baik.
Sementara untuk kebutuhan menabung secara bertahap, emas digital mungkin lebih cocok karena berat emas yang dibeli tidak mempengaruhi besarnya spread.
Investor bisa mulai dengan menabung emas digital, kemudian ketika mencapai jumlah gram yang cukup, bisa mencetak emas fisiknya.
"Menurut saya kalau kita bisa beli emas fisik dengan gramnya yang besar sehingga menghasilkan spread yang lebih rendah itu bisa menjadi salah satu pilihan sehingga kita bisa pilih emas fisik. Sedangkan kalau untuk menabung menurut saya lebih baik kita beli emas digital," ungkap Willy dari Halo Emas.
Baik emas fisik maupun emas digital memiliki kelebihan dan kekurangan.
Investasi emas, baik fisik maupun digital, dapat menjadi pilihan yang tepat untuk melindungi nilai aset dari inflasi, tergantung pada kebutuhan finansial dan preferensi keamanan masing-masing investor.****