Persaingan Ketat Chatbot AI, Meta, OpenAI, dan Microsoft di Platform WhatsApp, Siapa Lebih Cerdas
- id.pinterest.com
VIVATechno – Persaingan di dunia kecerdasan buatan semakin memanas dengan hadirnya berbagai layanan chatbot AI di platform pesan instan populer.
Meta, OpenAI, dan Microsoft kini berlomba menawarkan asisten virtual yang dapat diakses melalui WhatsApp dan Telegram, memberikan pengalaman interaksi yang lebih personal kepada pengguna.
Meta AI
Meta mengambil langkah strategis dengan mengintegrasikan Meta AI secara native ke dalam platform WhatsApp.
Pengguna dapat berinteraksi dengan asisten virtual ini melalui dua cara utama: mengakses langsung melalui kolom pencarian atau melalui ikon Meta AI yang terletak di bagian kanan antarmuka.
Fitur menarik lainnya adalah kemampuan Meta AI untuk berpartisipasi dalam obrolan grup, di mana pengguna cukup mention @Meta AI untuk mengaktifkannya.
Setiap respons yang diberikan dapat dilihat oleh seluruh anggota grup, menciptakan pengalaman pembelajaran kolaboratif.
ChatGPT
OpenAI menghadirkan ChatGPT ke WhatsApp dengan pendekatan yang berbeda.
Alih-alih integrasi langsung, ChatGPT hadir sebagai kontak terpisah yang dapat diakses melalui nomor 18002428478.
Pengguna cukup menyimpan nomor tersebut ke dalam daftar kontak mereka untuk mulai berinteraksi dengan chatbot ini.
Microsoft Copilot
Microsoft memperluas jangkauan Copilot dengan menghadirkannya di berbagai platform pesan instan.
Di WhatsApp, pengguna dapat mengakses Copilot melalui tautan khusus atau dengan menambahkan nomor +1 877-224-1042 ke daftar kontak.
Kehadiran Copilot tidak terbatas pada WhatsApp saja; pengguna Telegram juga dapat memanfaatkan layanan ini dengan mencarinya melalui kolom pencarian platform tersebut.
Fitur privasi menjadi perhatian khusus Microsoft, dengan menyediakan opsi penghapusan riwayat obrolan yang mudah.
Pengguna cukup mengirimkan pesan 'hapus riwayat obrolan' untuk menghapus seluruh jejak percakapan mereka dengan Copilot.
Kehadiran berbagai asisten AI ini menandai era baru dalam komunikasi digital, di mana batasan antara interaksi manusia dan mesin semakin kabur.
Dengan pendekatan yang berbeda-beda, setiap platform menawarkan keunikan tersendiri dalam membantu pengguna menjalani aktivitas digital mereka sehari-hari.****