Daftar Nama Perusahaan Raksasa yang Siap Ambil Alih TikTok dari ByteDance
- id.pinterest.com
VIVATechno – Sejumlah perusahaan teknologi ternama di Amerika Serikat mulai menunjukkan ketertarikan untuk mengakuisisi platform media sosial TikTok, menyusul keputusan pemerintah AS yang mengharuskan ByteDance melepas kepemilikannya dalam waktu 12 bulan.
Mengutip laporan Forbes, salah satu peminat serius adalah Project Liberty yang dipimpin oleh miliarder Frank McCourt dengan nilai kekayaan 1,4 miliar dolar AS.
Project Liberty telah membangun konsorsium bersama Kevin O'Leary dan Guggenheim Securities untuk mengakuisisi aplikasi yang memiliki sekitar 170 juta pengguna di AS tersebut.
Amazon juga muncul sebagai kandidat potensial pembeli TikTok, mengingat kedua perusahaan telah menjalin kemitraan yang memungkinkan pengguna berbelanja produk Amazon melalui TikTok.
Tidak hanya itu, Amazon kini tercatat sebagai pengiklan terbesar ketiga di platform TikTok untuk wilayah AS.
Oracle dan Walmart berpotensi mengajukan tawaran bersama, mengulang upaya akuisisi mereka pada tahun 2020 yang sempat terhenti karena kekhawatiran keamanan dari pemerintahan Biden.
Microsoft yang juga pernah tertarik membeli TikTok pada 2020 bisa kembali masuk dalam daftar calon pembeli, meski CEO Satya Nadella menyatakan puas dengan portofolio perusahaan saat ini.
Platform berbagi video Rumble juga telah menyatakan minat untuk bergabung dalam konsorsium yang bertujuan mengoperasikan TikTok di AS.
Saat ini, ByteDance sebagai induk TikTok dimiliki sekitar 60% oleh investor institusional termasuk Carlyle Group, General Atlantic, dan Susquehanna International Group.
Sementara itu, 20% saham dimiliki oleh para pendiri perusahaan dan 20% sisanya dimiliki oleh karyawan.
Namun, proses penjualan TikTok diprediksi tidak akan mudah. Platform tersebut menyatakan bahwa tuntutan penjualan dari pemerintah AS hampir mustahil dilakukan.
Menurut Glenn Gerstell, mantan penasihat umum Badan Keamanan Nasional AS, struktur TikTok dan ByteDance sangat terintegrasi sehingga sulit memisahkan operasi AS dari perusahaan induknya.
Pemerintah China juga harus menyetujui penjualan algoritma TikTok, yang menjadi kunci kesuksesan platform tersebut.
Keputusan AS memaksa penjualan TikTok diambil setelah Presiden Joe Biden menandatangani undang-undang yang memberikan ByteDance tenggat waktu 12 bulan untuk melepas kepemilikan TikTok atau menghadapi pemblokiran di AS.
Langkah ini diambil karena kekhawatiran akan keamanan data pengguna AS yang berpotensi diakses oleh pemerintah China melalui ByteDance.****