Heboh Dana Pelantikan Trump, Big Tech Terancam Diusut Dua Senator AS

VIVATechno – Dua senator Amerika Serikat, Elizabeth Warren dan Michael Bennet, mendesak penjelasan dari tujuh perusahaan teknologi besar terkait sumbangan signifikan mereka untuk upacara pelantikan Presiden terpilih Donald Trump yang akan digelar pada 20 Januari 2025.

Perusahaan yang diminta memberikan klarifikasi termasuk Apple, Google, Microsoft, Meta, Amazon, OpenAI, dan Uber.

Dikutip dari Phone Arena, kedua senator tersebut mengindikasikan bahwa sumbangan yang diberikan jauh lebih besar dibandingkan dengan sumbangan untuk pemerintahan sebelumnya.

Warren dan Bennet mencurigai adanya upaya perusahaan teknologi untuk mendapatkan keuntungan dan menghindari regulasi melalui sumbangan tersebut.

Salah satu isu yang disoroti adalah kemungkinan perusahaan-perusahaan ini berusaha menghindari tarif yang diusulkan Trump dengan cara mendekati presiden terpilih.

CEO OpenAI, Sam Altman, menanggapi tuduhan tersebut dengan sikap tidak setuju.

Perusahaan-perusahaan teknologi tersebut diberi tenggat waktu hingga akhir Januari untuk memberikan tanggapan resmi.

Dalam kasus Apple, CEO Tim Cook memberikan sumbangan melalui dana pribadinya, yang membuka peluang bagi perusahaan untuk menyatakan ketidakterlibatan mereka secara langsung.

Cook sebelumnya telah melakukan pembicaraan dengan Trump mengenai tantangan bisnis Apple di Uni Eropa dan kemungkinan akan mengajukan keringanan tarif secara personal.

Serupa dengan Cook, Altman dari OpenAI juga berpeluang mengklaim bahwa sumbangannya merupakan bentuk dukungan pribadi.

Kontroversi ini memicu kritik luas di berbagai platform online, dengan sejumlah netizen mengkhawatirkan Amerika Serikat bergerak menuju sistem oligarki.

Kekhawatiran tersebut diperkuat oleh pernyataan Presiden Biden dalam pidato perpisahannya yang menyoroti kekhawatiran tentang transformasi negara menjadi "kompleks industri teknologi."

Senator Warren dan Bennet menegaskan bahwa publik berhak mendapatkan penjelasan atas apa yang mereka sebut sebagai bentuk korupsi dan pengaruh korporasi.

Meski demikian, para pengamat memperkirakan bahwa tanggapan yang akan diberikan hanya akan berupa pernyataan formal dari tim hubungan masyarakat perusahaan-perusahaan tersebut.

Kecil kemungkinan ada pihak yang secara terbuka mengakui upaya membeli pengaruh dari pemerintahan Trump yang akan datang.****