Zuckerberg Ketahuan Setujui Penggunaan Buku Bajakan untuk Latih AI

Mark Zuckerberg
Sumber :
  • id.pinterest.com

VIVATechno – Meta, perusahaan induk dari Facebook dan Instagram, kembali tersandung kontroversi terkait pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) mereka.

Cara Menghapus Kontak WhatsApp dengan Mudah dan Cepat

Sekelompok penulis ternama mengajukan tuntutan hukum terhadap Meta di pengadilan federal California pada hari Rabu lalu.

Dalam tuntutan tersebut, mereka mengklaim telah menemukan bukti bahwa Mark Zuckerberg secara langsung menyetujui penggunaan buku-buku bajakan untuk melatih sistem AI perusahaannya.

Cara Menyelamatkan Smartphone yang Terkena Air: Panduan Lengkapnya di Sini

Para penggugat termasuk penulis dan jurnalis Ta-Nehisi Coates serta penulis dan komedian Sarah Silverman.

Berdasarkan dokumen internal yang terungkap selama proses penyelidikan, Meta diduga sengaja menggunakan dataset LibGen yang berisi jutaan karya bajakan.

Lagi Cari HP Murah? Ini Dia 3 Rekomendasi HP Murah Terbaik di Tahun 2025

 

Meta AI Digugat Pakai Materi Bajakan

Photo :
  • id.pinterest.com

 

Dataset tersebut didistribusikan melalui jaringan torrent peer-to-peer, yang umumnya dikenal sebagai platform berbagi file ilegal.

Yang lebih mengejutkan, bukti menunjukkan bahwa Zuckerberg tetap memberikan persetujuan penggunaan dataset LibGen meskipun ada kekhawatiran internal tentang status ilegal dari konten tersebut.

Kasus ini sebenarnya bermula dari tuntutan yang diajukan pada tahun 2023, namun para penulis terus melakukan penyelidikan untuk mengumpulkan bukti tambahan.

Hingga saat ini, Meta belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait temuan bukti baru tersebut.

Sebelumnya, Meta dan perusahaan teknologi lainnya yang menghadapi tuntutan serupa berargumen bahwa penggunaan materi berhak cipta mereka masih dalam batas wajar.

Namun dengan munculnya bukti baru ini, posisi Meta dalam persidangan menjadi semakin sulit.

Kasus ini menambah daftar panjang permasalahan hukum yang dihadapi Meta terkait produk-produknya.

Tuntutan ini juga menjadi bagian dari serangkaian kasus yang mempertanyakan legalitas penggunaan karya berhak cipta dalam pengembangan AI.

Berbeda dengan perusahaan teknologi lain yang umumnya menggunakan data dari sumber legal, Meta justru terindikasi sengaja menggunakan konten bajakan untuk melatih sistem AI mereka.

Hal ini semakin memperkuat kekhawatiran para pencipta konten tentang perlindungan hak cipta di era pengembangan kecerdasan buatan.

Ke depannya, kasus ini diperkirakan akan menjadi preseden penting dalam menentukan batasan penggunaan karya berhak cipta untuk pengembangan teknologi AI.****