Marak Penipuan Berkedok Freelance Online TikTok, Cuma Modal Follow dan Likes, Dijanjikan Cuan!

Ilustrasi Penipuan Online
Sumber :
  • pexels

VIVATechno – Fenomena penipuan berkedok lowongan kerja online kini makin canggih. Kali ini, platform seperti TikTok dan Telegram dimanfaatkan untuk menjaring korban lewat skema kerja part-time palsu.

Bosan dengan Media Sosial? Begini Cara Hapus Akun Secara Permanen

Modusnya terlihat mudah dan menguntungkan, tapi pada akhirnya, banyak orang kehilangan uang dalam jumlah besar.

 

Cara Ampuh Menambah Followers TikTok Gratis, Hanya Perlu 10 Menit!

Selebriti dan pesulap Uya Kuya mengungkapkan kekhawatirannya lewat akun TikTok resminya, memperingatkan masyarakat untuk lebih waspada terhadap tawaran pekerjaan online yang terlalu mudah untuk dipercaya.

Dalam video tersebut, ia menegaskan bahwa banyak korban yang terjebak karena tergiur keuntungan instan. Menurut Uya Kuya, penipuan ini berawal dari seseorang yang menghubungi calon korban melalui akun media sosial.

Konten Kreator Ini Beli HP 700 Ribu di TikTok, Apakah Masih Layak Digunakan di 2025?

Mereka menawarkan pekerjaan paruh waktu (freelance) dengan tugas ringan seperti follow, like, atau menonton video. Setelah menyelesaikan tugas pertama, korban langsung mendapat imbalan Rp20.000 hingga Rp60.000. Tujuannya, agar korban merasa aman dan percaya.

Namun, di misi-misi selanjutnya, korban diminta menyetor (deposit) sejumlah uang untuk bisa “naik level” dan memperoleh komisi lebih besar, mulai dari puluhan ribu hingga jutaan rupiah.

Skema ini dibuat seolah-olah menguntungkan, misalnya dengan menjanjikan keuntungan 30 persen hingga 80 persen dari uang yang disetor.

“Awalnya memang dikasih dulu, biar kalian senang. Tapi makin lama, makin banyak uang yang diminta. Nanti ujung-ujungnya uang kalian nggak balik,” jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa setelah korban mulai menyetor jumlah besar, penipu akan memberi alasan-alasan agar korban terus mengirim uang, seperti belum menyelesaikan tugas, perlu top-up lagi, atau bahkan alasan teknis transfer.

“Zaman sekarang nggak ada orang cari duit segampang itu. Masa cuma follow sama like bisa kaya? Jangan bodoh, please, jangan stupid!” tegasnya.

 

Modus penipuan berkedok kerja paruh waktu online kini menyasar siapa saja yang mudah tergiur iming-iming cuan cepat. Kuncinya, jangan pernah transfer uang ke pihak tidak dikenal hanya untuk melanjutkan pekerjaan.(*)