Bingung Mau Beli Mobil Hybrid atau Listrik? Ketahui Perbadingannya Agar Tidak Menyesal
3. Kekhawatiran terhadap Daya Tahan Baterai
Masyarakat Indonesia masih memiliki kekhawatiran terhadap umur pakai dan biaya penggantian baterai EV yang mahal. Menurut survei dari McKinsey & Company tahun 2023, bahwasanya lebih dari 60% konsumen di Asia Tenggara menyatakan kekhawatiran terkait keandalan baterai dan biaya pemeliharaan kendaraan listrik. Mobil hybrid, yang menggunakan baterai lebih kecil dan tidak sepenuhnya bergantung pada tenaga listrik, dianggap sebagai solusi transisi yang lebih aman dan terjangkau.
4. Fleksibilitas untuk Perjalanan Jarak Jauh
Di negara kepulauan seperti Indonesia, perjalanan antarkota atau bahkan antarprovinsi masih menjadi kebutuhan umum. Mobil hybrid memberikan fleksibilitas lebih tinggi karena tidak bergantung pada titik pengisian listrik dan tetap dapat mengisi bahan bakar di SPBU manapun.
Walaupun Indonesia terus mendorong percepatan penggunaan EV melalui regulasi dan insentif, mobil hybrid saat ini tetap menjadi pilihan paling rasional bagi mayoritas konsumen, terutama karena infrastrukturnya lebih siap dan harga lebih kompetitif. Namun, dalam jangka panjang, arah kebijakan tetap akan menuju elektrifikasi penuh, menjadikan hybrid sebagai jembatan penting menuju masa depan mobilitas rendah emisi.(*)