Teknologi Megawatt Flash Charging BYD Pacu Revolusi Pengisian Mobil Listrik Meski Hadapi Tantangan

Flash Charging BYD
Sumber :
  • id.pinterest.com

VIVATechnoInovasi terbaru dalam pengisian daya kendaraan listrik kembali menggemparkan industri otomotif global.

Mau Punya Mobil Bekas Pertama dengan Budget 30 Juta? Ini 4 Pilihan Terbaik untuk Pemula

BYD memperkenalkan teknologi Megawatt Flash Charging yang mampu menghasilkan daya pengisian hingga 1.000 kW dengan satu konektor, bahkan mencapai 1.360 kW dengan penggunaan dua konektor secara bersamaan.

Persaingan Sengit di Pasar Pengisian Ultra Cepat

Terobosan BYD ini melebihi kemampuan Tesla V4 Supercharger yang sebelumnya hanya mencapai 500 kW.

Mobil Overheat Tapi Tidak Ada Kebocoran? Ini Penyebab Tersembunyi yang Jarang Diketahui

Namun, langkah ini langsung memicu reaksi dari kompetitor utama.

Huawei merespons dengan meluncurkan charger 1,5 MW untuk kendaraan komersial, sementara Tesla mengembangkan Supercharger 750 kW untuk kendaraan berat.

Kompresor AC Mobil Awet Sampai Bertahun-tahun? Ikuti 5 Cara Perawatan Sederhana Ini!

Tidak ketinggalan, Zeekr turut meramaikan persaingan dengan stasiun pengisian berpendingin cairan berkapasitas 1,2 MW.

Di sisi lain, startup Gotion High-Tech memperkenalkan sistem baterai 5C yang diklaim mampu mengisi daya penuh hanya dalam 10 menit.

Tantangan Implementasi Megawatt Charging

Meski spesifikasi teknologi Megawatt Flash Charging sangat menjanjikan, implementasinya menghadapi sejumlah kendala teknis.

Untuk mencapai daya 1 MW dibutuhkan tegangan 1.000 volt dan arus 1.000 ampere yang stabil – kondisi yang sulit dipertahankan dalam operasional sehari-hari.

Pengisian daya ultra-cepat juga membutuhkan charger berpendingin cairan dengan harga berkisar Rp180 juta hingga Rp270 juta per unit, jauh lebih mahal dibandingkan charger konvensional.

Sistem pendingin ini memerlukan perawatan rutin yang menambah biaya operasional, menyebabkan ketersediaan stasiun pengisian ultra-cepat masih sangat terbatas.

Solusi Inovatif BYD

Sebagai respons terhadap beban berat pada jaringan listrik, BYD mengembangkan sistem penyimpanan energi internal di stasiun pengisian dengan kapasitas hingga 1,5 MWh.

Teknologi ini menyimpan energi saat beban jaringan rendah untuk digunakan ketika dibutuhkan pengisian daya besar.

Sistem ini didukung platform berbasis cloud yang memantau beban jaringan secara real-time.

Meski demikian, keterbatasannya tetap ada – ketika energi tersimpan habis, layanan pengisian ultra-cepat tidak tersedia sampai sistem terisi ulang.****