Mengenal Engine Brake, Ungkap Dampaknya untuk Mesin Motor
- id.pinterest.com
VIVATechno – Engine brake atau pengereman mesin masih menjadi teknik berkendara yang sering disalahpahami oleh banyak pengendara motor.
Teknik ini sebenarnya merupakan metode memperlambat sepeda motor dengan memanfaatkan hambatan pada mesin saat gas ditutup.
Bagaimana Cara Kerja Pengereman Mesin
Secara teknis, pengereman mesin terjadi saat pengendara menutup gas dan membiarkan mesin melakukan perlambatan pada sepeda motor.
Saat gas terbuka, badan katup gas di belakang silinder juga terbuka lebar, memungkinkan bahan bakar dan udara masuk dengan mudah.
"Ketika katup gas terbuka, Anda memiliki lubang terbuka yang bagus, jelas bahan bakar dan udara akan melewatinya dengan mudah. Tetapi ketika Anda menutup katup gas, pelat katup gas itu terkunci rapat," jelas kanal YouTube RevZilla.
Meskipun katup tertutup, piston tetap mencoba melakukan tugasnya dengan menarik udara dan bahan bakar ke dalam silinder.
Namun karena tabung tertutup, terjadi vakum hisap yang memberikan tarikan pada piston, memperlambat roda belakang.
Pengereman Mesin Tidak Merusak Motor
Banyak kekhawatiran bahwa pengereman mesin dapat merusak komponen motor tidak terbukti.
Saat pengereman mesin dilakukan, pompa oli tetap beroperasi dan mendistribusikan pelumas ke seluruh bagian mesin.
Bahkan untuk motor dua tak, oli sisa dalam mesin masih cukup untuk melumasi komponen selama pengereman mesin singkat.
Kekhawatiran soal panas berlebih juga tidak berdasar karena justru lebih sedikit panas yang dihasilkan saat pengereman mesin karena minim bahan bakar yang terbakar.
Manfaat Tersembunyi dari Pengereman Mesin
"Pengereman mesin normal tidak memberikan bahaya atau kerusakan yang tidak semestinya pada mesin dengan cara apa pun," tegas RevZilla.
Teknik ini justru bermanfaat karena mengurangi keausan pada cakram dan bantalan rem.
Pengereman mesin juga sangat berguna saat menuruni jalan panjang untuk mencegah rem mengalami kepanasan berlebih.
Para pembalap dan pengendara olahraga bahkan mengandalkan teknik ini untuk mengurangi kecepatan saat memasuki tikungan sekaligus memastikan mesin tetap berada dalam rentang tenaga optimal.
Satu-satunya kekurangan teknik ini adalah lampu rem tidak menyala, sehingga pengendara di belakang mungkin tidak menyadari adanya perlambatan.****