10 Kebiasaan Buruk Pengemudi Mobil Manual yang Merusak Transmisi dan Kopling

Kebiasaan Pengemudi Mobil Manual Merusak Mobil
Sumber :
  • id.pinterest.com

VIVATechno – Mengoperasikan mobil manual dengan cara yang salah dapat mempercepat kerusakan pada komponen penting kendaraan, terutama pada sistem transmisi dan kopling.

Promo Daihatsu Terios 2025 Tanpa DP dan Cashback 5 Juta Menjelang Ramadan

Kebiasaan mengemudi yang tidak tepat bukan hanya mengurangi umur mobil tetapi juga dapat membahayakan keselamatan pengguna jalan.

Cara Starter yang Salah

Saat memarkir mobil, banyak pengemudi memiliki kebiasaan meninggalkan kendaraan dalam posisi gigi satu.

Diskon Toyota Hingga 100 Juta dan Servis Gratis Jelang Lebaran 2025

"Sebaiknya kalau kita berhenti di garasi parkir, sebaiknya dinetralkan saja, tarik hand rem kemudian dinetralkan," demikian disampaikan dalam video Tips Otomotif Channel.

Meninggalkan mobil dalam posisi gigi berisiko membuat kendaraan melompat ketika dinyalakan jika pengemudi lupa menekan kopling.

Mengawali Perjalanan dengan Gigi Dua

Tips Mudik Aman dengan Mobil LCGC yang Wajib Diketahui Pemudik Lebaran

Memulai perjalanan langsung dengan gigi dua adalah kebiasaan buruk yang dapat merusak transmisi.

Mobil bensin manual sebaiknya selalu dimulai dengan gigi satu untuk mendapatkan torsi yang cukup, kemudian beralih ke gigi dua saat kecepatan mencapai 10 km/jam ke atas.

Menaikkan RPM Saat Perpindahan Gigi

Kebiasaan "membliyer" atau menaikkan RPM saat perpindahan gigi, terutama pada mobil injeksi modern seperti Avanza, dapat mempercepat keausan kampas kopling.

Pada mobil injeksi, cukup melepas kopling secara perlahan tanpa perlu menginjak gas untuk memulai perjalanan.

Meletakkan Tangan di Tuas Perseneling

Mengistirahatkan tangan di atas tuas perseneling saat berkendara dapat memberikan tekanan pada gigi transmisi yang berada di bawahnya.

Tekanan kecil dalam waktu lama ini dapat menyebabkan keausan pada gigi transmisi.

Cara Mengerem yang Tidak Tepat

Menginjak kopling terlebih dahulu saat akan berhenti dari kecepatan tinggi dapat membuat mobil tidak terkendali.

Teknik yang benar adalah mengurangi kecepatan dengan rem terlebih dahulu, dan setelah kecepatan di bawah 10 km/jam, baru menginjak kopling.

Mengistirahatkan Kaki di Pedal Kopling

Meletakkan kaki kiri di atas pedal kopling saat berkendara, meskipun tidak menekan sepenuhnya, dapat menyebabkan keausan prematur pada kampas kopling.

Pedal kopling seharusnya hanya ditekan saat perpindahan gigi.

Terlambat Berpindah Gigi

Menunggu RPM terlalu tinggi sebelum berpindah gigi tidak hanya boros bahan bakar tetapi juga dapat merusak mesin.

Perpindahan gigi idealnya dilakukan pada RPM antara 2.500 hingga 3.000.

Keliru Saat Berhenti di Lampu Merah

"Ketika berhenti di lampu merah sebaiknya netralkan gigi tuas persneling, tarik hand rem," anjuran dari Tips Otomotif Channel.

Menahan kopling dengan gigi satu selama berhenti di lampu merah akan mempercepat keausan kopling.

Timing Perpindahan Gigi di Tanjakan

Perpindahan gigi yang terlalu cepat atau terlambat saat menanjak dapat membuat mesin tersendat atau bahkan membuat mobil mundur.

Pengemudi perlu mengembangkan kepekaan terhadap waktu yang tepat untuk berpindah gigi saat di tanjakan.

Menetralkan Gigi Saat Menurun

Praktik menetralkan gigi saat di turunan untuk menghemat bahan bakar sangat berbahaya.

Tanpa engine brake, pengereman hanya mengandalkan kampas rem yang bisa menjadi panas dan berisiko blong.

Gunakan gigi rendah saat menurun untuk membantu mengendalikan laju kendaraan.****