Waspada Bahaya Jangka Panjang Mencampur Pertalite Pertamax, Bisa Bikin Mesin Cepat Rusak

Bahaya Jangka Panjang Mencampur Pertalite Pertamax
Sumber :
  • id.pinterest.com

VIVATechno – Kebiasaan mencampur kedua jenis BBM Pertamax dan Pertalite ternyata bisa menimbulkan efek samping berbahaya bagi kendaraan.

Harga Pertamax Mei 2025 Masih Stabil, Cek Daftar Lengkap di Seluruh Provinsi Indonesi

Kebiasaan mencampur kedua jenis bahan bakar ini bisa berakibat buruk untuk mesin kendaraan dalam jangka panjang.

Berikut penyebab kedua jenis bahan bakar ini tidak disarankan untuk dicampur dan dampak jika pengguna kendaraan bermotor tetap nekat mengoplos kedua jenis bahan bakar tersebut.

Perbedaan Kadar Oktan Pertalite dan Pertamax

Mobil Baru Langsung Digeber Kencang? Fakta Mengejutkan di Balik Inreyen yang Jarang Diketahui!

Perbedaan utama antara Pertalite dan Pertamax terletak pada kadar oktannya. Pertalite memiliki kadar oktan RON 90, sedangkan Pertamax memiliki RON 92.

RON (Research Octane Number) merupakan nilai yang menunjukkan seberapa besar tekanan yang diberikan sebelum bensin terbakar secara spontan.

Harga BBM Non-Subsidi Pertamina Turun per Mei 2025, Ini Daftarnya di Seluruh Indonesia

Kadar oktan Pertamax yang lebih tinggi menjadikan bahan bakar ini lebih lambat terbakar, sehingga lebih cocok untuk kendaraan dengan kompresi mesin tinggi.

Selain itu, Pertamax juga dilengkapi dengan zat aditif khusus bernama Eco Save yang berfungsi menjaga kebersihan mesin agar terhindar dari kerak.

Efek Samping Mencampur Pertalite dan Pertamax

"Efek jangka panjang mencampur pertalite dengan Pertamax bisa berakibat buruk terhadap mesin. Namun apabila cuma dilakukan satu atau dua kali saja maka kalian tidak perlu khawatir karena efek sampingnya tidak akan terlalu terasa terhadap performa dan kesehatan mesinnya," jelas channel YouTube Lae Official.

Mencampur Pertalite dan Pertamax secara terus-menerus dapat menyebabkan beberapa masalah, di antaranya:

1. Mesin Mengalami Knocking

Efek samping utama yang ditimbulkan adalah mesin mengalami knocking atau ngelitik.

Hal ini terjadi karena pembakaran mesin tidak berjalan secara optimal akibat perbedaan nilai oktan dari dua jenis bahan bakar yang berbeda.

Mesin yang ngelitik tidak hanya mengganggu kenyamanan berkendara, tetapi juga bisa menyebabkan kerusakan yang membutuhkan biaya perbaikan tidak sedikit.

2. Kebersihan Mesin Tidak Terjaga

Zat aditif Eco Save pada Pertamax yang berfungsi menjaga kebersihan mesin akan hilang ketika dicampur dengan Pertalite.

Akibatnya, kebersihan mesin tidak terjaga dan rentan terbentuk kerak.

3. Indikator Bahan Bakar Menyala

Kendaraan modern dilengkapi sensor yang mampu mendeteksi jenis bahan bakar yang digunakan.

Jika bahan bakar yang digunakan memiliki kadar oktan lebih rendah dari standar, indikator sensor akan menyala sebagai peringatan.

Gunakan Bahan Bakar Sesuai Rekomendasi Pabrikan

"Jadi kesimpulannya di sini ya guys ya terus sangat simple jadi kalau kita mau menjaga performa mesin kendaraan kita ya kan nah cara termudah itu hanya kita jangan sampai mencampur," tambah Lae Official.

Setiap kendaraan memiliki kompresi mesin yang berbeda-beda.

Semakin tinggi kompresi, semakin membutuhkan bahan bakar dengan nilai oktan yang lebih tinggi.

Untuk menjaga performa dan umur mesin kendaraan, sebaiknya gunakan bahan bakar sesuai rekomendasi pabrikan yang tertera pada buku panduan kendaraan.****