Bongkar Praktik Bengkel Resmi: Suku Cadang Asli? Belum Tentu!
Celah ini membuat kualitas layanan di bengkel resmi tak lagi sebersih yang dibayangkan. Narator lantas menceritakan pengalamannya ketika motor berinisial miliknya berasap.
Ia membawa ke bengkel resmi dan didiagnosis mengalami kerusakan pada pompa air radiator, dengan estimasi biaya Rp500 ribu. Ia menyetujui, namun kemudian diberi tahu bahwa barangnya harus diambil dulu di dealer lain.
“Menariknya, saya tidak diperlihatkan part-nya lagi setelah diambil. Motor langsung dikerjakan. Saya sih enggak masalah, sampai beberapa bulan kemudian saya melihat mekanik bengkel resmi beli part di toko sparepart biasa,” jelasnya.
Kecurigaan mulai muncul ketika ia mengetahui bahwa part-part seperti kampas rem atau sekring pun dibeli dari toko non-resmi. Ia menambahkan, “Kalau sparepart yang dijual lebih murah daripada harga dealer, hampir bisa dipastikan itu palsu.”
Kondisi ini diperparah oleh sistem internal bengkel resmi yang ternyata juga mengejar target keuntungan.
“Bengkel resmi enggak cuma servis motor, tapi juga ada target penjualan sparepart. Demi margin, mereka bisa pilih beli barang yang lebih murah meski kualitasnya di bawah," paparnya.
Masalah lain adalah pembatasan akses ke ruang servis. Pemilik motor kini tak bisa lagi melihat langsung proses perbaikan.