Waspada Digital Aging Percepat Keriput & Mata Lelah, Ketahui Pencegahannya Sebelum Terpapar
- pixabay
VIVATechno – Gadget kini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern, mulai dari bekerja, belajar, hingga hiburan.
Namun, di balik fungsinya yang memudahkan aktivitas harian, terlalu sering menatap layar ternyata bisa mempercepat penuaan kulit dan melemahkan kesehatan mata.
Fenomena ini dikenal dengan istilah digital aging, yaitu proses penuaan dini akibat paparan digital yang berlebihan.
Jika tidak disadari sejak awal, kebiasaan ini bisa berdampak serius dalam jangka panjang.
Apa Itu Digital Aging?
Digital aging adalah istilah untuk menggambarkan dampak negatif dari paparan teknologi digital—terutama layar gadget—terhadap kondisi kulit dan mata.
Menurut Harvard Health Publishing, cahaya biru dari layar dapat menembus lebih dalam ke lapisan kulit dibandingkan sinar UVB, memicu stres oksidatif, dan mempercepat kerusakan kolagen.
Inilah yang menyebabkan kulit jadi kusam, kering, dan muncul garis halus lebih cepat.
Efek Blue Light pada Kulit dan Mata
Cahaya biru (blue light) yang dipancarkan dari layar smartphone, tablet, dan komputer dapat menyebabkan penuaan dini karena merusak sel-sel kulit.
Tak hanya itu, paparan berlebihan juga menyebabkan gangguan tidur dan kelelahan mata digital (digital eye strain).
Gejalanya antara lain: mata kering, kabur, sakit kepala, dan sulit fokus.
American Academy of Ophthalmology menyarankan untuk menggunakan aturan “20-20-20”, yaitu setiap 20 menit menatap layar, alihkan pandangan ke objek sejauh 20 kaki (sekitar 6 meter) selama 20 detik.
Postur Membungkuk Mempercepat Keriput Leher dan Punggung Bungkuk
Kebiasaan menunduk saat menggunakan gadget dapat mempercepat penuaan di area leher, munculnya lipatan leher permanen (tech neck), bahkan nyeri punggung.
Dalam jangka panjang, postur yang salah bisa menyebabkan struktur tulang melemah, memperburuk penampilan dan kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Berapa Lama Screen Time yang Ideal?
Menurut laporan dari The Sleep Foundation, batas ideal screen time untuk orang dewasa adalah maksimal 2–3 jam per hari di luar waktu kerja.
Anak-anak dan remaja dianjurkan tidak melebihi 1–2 jam per hari untuk penggunaan hiburan.
Waktu yang terlalu lama di depan layar tidak hanya berdampak pada kulit dan mata, tetapi juga kualitas tidur dan kesehatan mental.
Tips Mengurangi Efek Digital Aging
- Gunakan blue light filter atau mode malam di semua perangkat.
- Aplikasikan sunscreen meskipun di dalam ruangan.
- Gunakan krim dengan antioksidan seperti vitamin C atau E.
- Terapkan aturan “20-20-20” untuk menjaga mata tetap sehat.
- Perbaiki postur duduk, pastikan layar sejajar dengan pandangan mata.
- Kurangi screen time sebelum tidur minimal 1 jam.
Teknologi memang memberi kemudahan, tapi terlalu bergantung padanya tanpa kontrol justru bisa membawa risiko tersembunyi, salah satunya digital aging.
Dengan memahami efek cahaya biru, postur yang buruk, dan pentingnya membatasi waktu menatap layar, kita bisa menjaga kulit dan mata tetap sehat meski hidup berdampingan dengan teknologi.(*)