Rahasia Playlist Populer Spotify, Mengapa Musisi Tanpa Nama Mengambil Alih

Tampilan Spotify
Sumber :
  • id.pinterest.com

VIVATechno – Sebuah investigasi yang dilakukan oleh Liz Pelly untuk Harper's Magazine mengungkap praktik kontroversial di balik layanan streaming musik Spotify.

Platform streaming musik terbesar ini diduga menggunakan konten dari musisi tanpa identitas dalam playlist populernya, sebuah praktik yang dikenal sebagai 'Perfect Fit Content' (PFC).

Investigasi ini mengungkapkan bahwa sejak 2017, Spotify telah menerapkan strategi untuk memasukkan karya-karya dari kreator musik tanpa nama atau identitas yang tidak terverifikasi ke dalam berbagai playlist populer mereka.

Praktik ini ditemukan di berbagai genre, mulai dari jazz, musik klasik, hingga hip-hop lo-fi, yang bertujuan untuk memaksimalkan keuntungan perusahaan dengan mengurangi pembayaran royalti kepada musisi asli.

Spotify

Photo :
  • id.pinterest.com

Temuan ini diperkuat oleh analisis David Turner, seorang penulis musik, yang menemukan perubahan signifikan dalam playlist "Ambient Chill".

Playlist tersebut ternyata telah mengganti karya musisi ternama seperti Brian Eno, Bibio, dan Jon Hopkins dengan musik dari Epidemic Sound, perusahaan Swedia yang menyediakan musik produksi berbasis langganan.

Pada tahun 2023, ratusan playlist Spotify berada di bawah pengawasan tim PFC.

Lebih dari 150 playlist populer, termasuk "Ambient Relaxation," "Deep Focus," "Bossa Nova Dinner," dan "Cocktail Jazz," didominasi oleh konten dari musisi tanpa identitas jelas.

Lagu-lagu ini berasal dari perusahaan produksi mitra yang sebagian besar berlokasi di luar Amerika Serikat.

Meskipun juru bicara Spotify membantah tuduhan bahwa mereka menciptakan lagu-lagu dari musisi non-eksisten, mereka tidak menyangkal telah memasukkan konten tersebut ke dalam playlist mereka.

Sikap internal perusahaan terhadap praktik ini terungkap melalui pernyataan sumber internal yang mengindikasikan bahwa selama metrik menunjukkan peningkatan dan pengguna tidak menyadarinya, praktik ini akan terus dilakukan.

Kontroversi ini mencapai puncaknya ketika CEO Spotify, Daniel Ek, mendapat kritikan keras setelah menyatakan bahwa biaya pembuatan konten mendekati nol.

Pernyataan ini semakin memperkuat kekhawatiran tentang kebijakan Spotify yang lebih mengutamakan keuntungan daripada mendukung musisi asli.

Praktik ini menimbulkan pertanyaan serius tentang transparansi dalam industri musik streaming dan dampaknya terhadap pendapatan musisi.

Penggunaan konten PFC tidak hanya mempengaruhi pendapatan artis asli tetapi juga mengubah lanskap musik streaming secara keseluruhan.****