Fakta Mengejutkan! Ini Alasan Toyota Avanza Kini Tak Lagi Jadi Mobil Terlaris

- YouTube
Secara sejarah, FWD memang datang belakangan. Awalnya, hampir semua mobil menggunakan RWD sejak akhir abad ke-19. FWD baru populer sekitar 1920-an, dimulai dari Citroën hingga Mini, yang sukses membuat mobil compact efisien dengan mesin melintang.
Alasan FWD kini dipilih? Biaya produksi yang lebih murah, desain kabin yang lebih lega, dan efisiensi BBM. “Komponennya lebih sedikit karena semuanya di depan. Itu mengurangi waktu dan biaya perakitan,” terangnya.
Mobil dengan mesin besar dikenai pajak karbon (CO2 tax). Di Indonesia, pajak ini minimal Rp30 per kg CO2e. Maka, pabrikan pun mengecilkan mesin.
Tapi jika pakai mesin kecil dan tetap menggunakan RWD, tenaga akan kurang efisien. Di sinilah FWD jadi pilihan paling logis. FWD memang punya kelemahan saat menanjak curam.
Apalagi jika mobil memakai transmisi CVT. Traksi mudah hilang karena beban tertarik ke belakang, membuat roda depan kehilangan cengkeraman.
“Kalau digas, bagian depan bisa terangkat, dan itu bikin mobil susah nanjak,” ujar narator.
Sementara itu, RWD justru semakin mendapat traksi saat digas karena beban berpindah ke belakang.