Apple Siapkan Investasi di Indonesia, Pihak Pemerintah Siap Negosiasi
- id.pinterest.com
VIVATechno – Menteri Investasi dan Kepala BKPM, Rosan Roeslani, mengungkapkan bahwa perwakilan Apple akan datang ke Jakarta pada 7 Januari 2025 untuk membahas rencana investasi perusahaan teknologi besar asal AS ini di Indonesia.
Dalam pertemuan tersebut, perwakilan Apple akan bertemu dengan Rosan dan Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita.
Rosan menambahkan bahwa Apple sudah mengirimkan surat tidak resmi ke dirinya dan Kementerian Perindustrian untuk membahas lebih lanjut tentang investasi tersebut.
Meskipun demikian, Rosan enggan mengungkapkan nilai investasi dan detil mengenai pabrik yang mungkin akan dibangun di Indonesia. Ia memastikan akan ada pengumuman lebih lanjut setelah pertemuan pada 7 Januari nanti.
Kemenperin Tegaskan Prioritas Kepentingan Nasional
Sementara itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan bahwa mereka akan mengedepankan kepentingan nasional dalam negosiasi dengan Apple.
Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif, menjelaskan bahwa dalam proses negosiasi, Kemenperin akan memastikan beberapa hal, termasuk pembangunan pabrik manufaktur di Indonesia, serta nilai tambah ekonomi bagi Indonesia.
Menurut Febri, ada dua opsi yang bisa dipilih oleh Apple dalam hal investasi. Opsi pertama adalah membangun pabrik manufaktur di Indonesia, yang akan melalui negosiasi dengan BKPM.
Opsi kedua adalah melalui skema inovasi dengan Kemenperin.
Dalam skema inovasi ini, Febri menyebutkan bahwa pemerintah telah mempersiapkan perhitungan teknokratis yang berkeadilan untuk mendukung perizinan produk Apple, seperti iPhone 16.
Pemerintah Mendorong Apple Bangun Pabrik di Indonesia
Pemerintah Indonesia sangat mendukung Apple untuk memilih opsi pertama, yaitu membangun fasilitas produksi di Indonesia.
Meskipun demikian, Febri mengingatkan bahwa komitmen untuk membangun pabrik tidak bisa disamakan dengan global value chain yang selama ini diterapkan oleh Apple di negara lain.
Selain itu, Febri juga mengungkapkan bahwa Apple masih memiliki komitmen utang sebesar 10 juta dolar AS dalam siklus investasi periode 2020-2023.
Kemenperin masih menunggu implementasi dari komitmen investasi tersebut, meskipun Apple telah menyampaikan proposal untuk komitmen tersebut.
Peningkatan TKDN dan Koordinasi dengan Produsen Lain
Pemerintah Indonesia juga sudah melakukan koordinasi dengan produsen HKT (handphone, komputer genggam, dan tablet) lainnya terkait rencana peningkatan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dari 35% menjadi 40%.
Febri menyebutkan bahwa manfaat dari peningkatan TKDN ini sudah terlihat, terutama dalam mengurangi impor produk-produk HKT yang masuk ke Indonesia.
Dengan begitu, selain mendapatkan investasi baru, pemerintah berharap dapat meningkatkan daya saing industri manufaktur dalam negeri.
Secara keseluruhan, pemerintah Indonesia berharap investasi Apple dapat membawa dampak positif bagi perekonomian Indonesia, mulai dari peningkatan lapangan pekerjaan hingga penguatan industri manufaktur dalam negeri.
Apple kini harus menuntaskan komitmen investasinya, dan setelah itu, negosiasi dengan pemerintah akan berlangsung untuk mewujudkan rencana investasi ini.