Pasar Smartphone Global Naik Tipis di Awal 2025: Tren Nyata atau Sekadar Strategi Vendor?
- id.pinterest.com
VIVATechno – Industri smartphone global membuka kuartal pertama 2025 dengan catatan positif—pengiriman perangkat tercatat naik rata-rata 1,8% secara tahunan (YoY), menurut laporan gabungan dari Counterpoint Research, IDC, dan Canalys.
Tapi, pertanyaannya: apakah ini tanda pasar mulai pulih? Atau sekadar efek dari strategi vendor dan ketidakpastian global?
Pengiriman Smartphone Naik: Kabar Baik yang Perlu Dicermati
Menurut data dari IDC, pengiriman smartphone global mencapai 304,9 juta unit di Q1 2025, meningkat 1,5% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Tapi, VP IDC, Francisco Jeronimo, memberi catatan penting: lonjakan ini lebih banyak dipicu oleh percepatan pengiriman dari vendor, bukan oleh lonjakan permintaan nyata dari konsumen.
Sementara itu:
• Counterpoint Research mencatat pertumbuhan lebih optimis sebesar 3%, berkat pasar di Tiongkok, Asia Tenggara, dan Amerika Latin.
• Namun analis mereka, Yang Wang, tetap mengingatkan bahwa realisasi pengiriman masih jauh dari ekspektasi awal karena ketidakpastian geopolitik dan risiko tarif dagang.
• Canalys jadi yang paling konservatif, hanya mencatat 1% pertumbuhan, dengan sorotan pada sentimen konsumen yang masih lemah dan lambatnya perputaran stok di distributor.
Strategi Push Inventaris: Jalan Pintas yang Berisiko?
Banyak vendor besar tampaknya menerapkan strategi “push” stok besar-besaranke pasar.
Hal ini diungkap oleh Amber Liu dari Canalys, yang menyebut langkah ini bertujuan mengamankan pangsa pasar lebih awal di tengah ketidakpastian global.
Tapi, strategi ini tak tanpa risiko:
• Penjualan ritel cenderung lambat, menyebabkan penumpukan inventaris.
• Ankit Malhotra dari Counterpoint bahkan memperkirakan bahwa tren ini tidak akan berlanjut di kuartal berikutnya.
• Ia juga memprediksi bahwa pasar smartphone 2025 secara keseluruhan bisa melemah, terutama jika konflik dagang dan tekanan ekonomi makin memanas.
Siapa yang Unggul di Q1 2025?
Meski persaingan makin ketat, Samsung tetap berada di posisi teratas secara global.
Apple menyusul di posisi kedua, bahkan berhasil mencetak rekor pengiriman tertinggi untuk kuartal pertama, meski mereka menghadapi tantangan berat di pasar Tiongkok.
Di belakangnya, merek asal Tiongkok seperti Xiaomi, Oppo, dan Vivo masih stabil dalam lima besar global.
Waspada: Pertumbuhan Q1 Bisa Jadi Hanya Sementara
Meski laporan ini menunjukkan pertumbuhan, ketiga lembaga riset sepakat bahwa Q1 2025 adalah kuartal “pengecualian”.
Pertumbuhan lebih bersifat taktis—didorong oleh strategi vendor, bukan tren jangka panjang.
Outlook ke depan?
Pasar masih berpotensi menghadapi koreksi di kuartal-kuartal berikutnya, terutama jika:
• Kebijakan tarif dagang AS berubah
• Ketegangan geopolitik meningkat
• Kondisi ekonomi global belum stabil
Kesimpulan
Pasar smartphone global memang mencatat pertumbuhan di awal 2025, tapi jangan buru-buru menyimpulkan bahwa tren positif ini akan berlanjut.
Baik vendor maupun konsumen disarankan tetap waspada dan fleksibel, karena tantangan di sisa tahun ini kemungkinan masih cukup besar.