Ini Dia 3 Pengaturan di iPhone yang Harus Segera Dinonaktifkan untuk Melindungi Data Pribadi Anda
- id.pinterest.com
VIVATechno – Pakar keamanan siber baru-baru ini mengeluarkan peringatan serius kepada miliaran pengguna iPhone di seluruh dunia.
Mereka menyarankan untuk segera menonaktifkan tiga pengaturan bawaan yang secara default aktif di perangkat Apple, yang dapat membuka celah bagi peretas untuk mencuri informasi pribadi pengguna.
Pengaturan ini berisiko tinggi terhadap keamanan data sensitif seperti nomor identitas, data kartu kredit, kata sandi, foto pribadi, hingga alamat rumah. Berikut adalah penjelasan mendalam tentang pengaturan tersebut:
1. Wi-Fi dan Bluetooth: Ancaman dari Jaringan Palsu
Pengaturan pertama yang perlu diperhatikan adalah Wi-Fi. Secara default, iPhone mencari jaringan Wi-Fi secara otomatis.
Meskipun ini terasa praktis, namun dapat berisiko besar. Perangkat Anda bisa saja terhubung dengan hotspot berbahaya yang dikendalikan oleh peretas.
Hal ini memungkinkan peretas untuk mencuri data bahkan setelah Anda memutuskan koneksi.
Badan Keamanan Nasional AS (NSA) menyebut metode serangan ini sebagai serangan “evil twin”, di mana peretas menyamarkan jaringan Wi-Fi mereka agar terlihat seperti jaringan resmi, misalnya milik hotel atau restoran terdekat.
Kaspersky juga menilai ini sebagai ancaman terbesar terhadap keamanan Wi-Fi gratis.
Untuk melindungi perangkat Anda, disarankan untuk menonaktifkan fitur ‘Auto-Join Hotspot’ pada pengaturan Wi-Fi.
Selain itu, hindari menggunakan jaringan Wi-Fi publik yang tidak memerlukan kata sandi, karena sangat rentan terhadap pencurian data. Hal serupa berlaku untuk Bluetooth.
Biarkan Bluetooth aktif dapat mempercepat habisnya daya baterai dan membuka celah serangan “BlueBorne”, yang memungkinkan peretas untuk mengambil alih perangkat.
2. Layanan Lokasi: Mencegah Pelacakan Berlebihan
Pengaturan kedua yang harus diperhatikan adalah layanan lokasi. Banyak aplikasi meminta izin untuk mengakses lokasi pengguna, baik hanya saat digunakan atau sepanjang waktu.
Memberikan izin lokasi terus-menerus dapat menjadi celah bagi peretas untuk melacak pergerakan pengguna secara real-time.
Contoh nyata adalah peretasan yang terjadi pada aplikasi Gravy Analytics pada Januari lalu, yang menyebabkan kebocoran data lokasi pengguna.
Data ini sangat sensitif dan dapat digunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk tujuan pelacakan atau pencurian identitas.
Untuk mengontrol pengaturan ini, masuklah ke menu Pengaturan > Privasi & Keamanan > Layanan Lokasi.
Di sana, Anda dapat melihat aplikasi mana yang memiliki akses ke lokasi Anda dan mengubah pengaturan agar lokasi hanya diaktifkan saat aplikasi digunakan.
3. Pelacakan Aplikasi: Kontrol Data yang Dikumpulkan
Pernahkah Anda merasa ponsel Anda “mendengarkan” percakapan Anda? Misalnya, setelah membahas produk tertentu, tiba-tiba iklan tentang produk itu muncul di media sosial.
Fenomena ini terjadi karena aplikasi di iPhone mengumpulkan data pengguna untuk membangun profil digital.
Apple menyediakan fitur App Tracking Transparency yang memungkinkan pengguna untuk melihat aplikasi mana yang sedang melacak aktivitas mereka.
Anda dapat memeriksa dan mengubah pengaturan ini dengan membuka Pengaturan > Privasi & Keamanan > Pelacakan.
Jika opsi “Izinkan Aplikasi Meminta untuk Melacak” dalam keadaan aktif, itu berarti aplikasi tersebut dapat mengumpulkan data pribadi Anda. Untuk melindungi privasi Anda lebih lanjut, disarankan untuk menonaktifkan pengaturan ini.
Kesimpulan
Dengan memperhatikan dan menonaktifkan tiga pengaturan bawaan di iPhone ini, Anda dapat meningkatkan perlindungan terhadap data pribadi Anda.
Melindungi privasi Anda di era digital yang semakin maju sangatlah penting, dan langkah-langkah sederhana seperti menonaktifkan Auto-Join Hotspot, mengelola akses lokasi, dan memblokir pelacakan aplikasi dapat membuat perbedaan besar.
Pastikan Anda segera memeriksa pengaturan di perangkat Anda untuk menjaga keamanan informasi pribadi Anda dari ancaman peretasan.