DeepSeek: Aplikasi AI China yang Dibatasi di Berbagai Negara karena Ancaman Keamanan Data

DeepSeek
Sumber :
  • id.pinterest.com

VIVATechno – Aplikasi kecerdasan buatan (AI) asal China, DeepSeek, kini tengah menjadi sorotan dunia, terutama terkait dengan isu keamanan data. 

Masih Niat Beli iPad Mahal? Tablet Murah Ini Ternyata Lebih Gahar!

Semakin banyak negara yang melarang atau membatasi penggunaan aplikasi ini, mengingat kekhawatiran terkait privasi dan potensi risiko terhadap data pengguna. 

Berikut adalah beberapa negara yang telah mengambil langkah untuk membatasi atau melarang penggunaan DeepSeek:

Smart Diagnosis AC LG Bisa Deteksi Kerusakan Sendiri, Simak Kecanggihannya!

1. Korea Selatan

Pada 16 Februari 2025, Korea Selatan menjadi negara terbaru yang membatasi pengunduhan DeepSeek. 

Asus Zenbook A14 (UX3407), Laptop Copilot+ PC Teringan 2025 dengan Baterai Irit

Pemerintah setempat memutuskan untuk menangguhkan sementara akses aplikasi ini di toko aplikasi, sembari menunggu penilaian lebih lanjut mengenai bagaimana data pengguna diproses. 

Meskipun pengguna yang sudah menginstal aplikasi tetap dapat mengaksesnya, pemerintah sangat menyarankan untuk tidak memasukkan data pribadi hingga evaluasi selesai. 

Hal ini terjadi setelah penemuan bahwa DeepSeek mentransfer data pengguna Korea Selatan ke ByteDance, induk perusahaan TikTok.

2. Taiwan

Taiwan juga mengambil langkah serupa dengan melarang penggunaan DeepSeek di sektor pemerintah dan infrastruktur kritis. 

Keputusan ini diambil untuk melindungi privasi data serta menjaga keamanan informasi negara, terutama terkait kekhawatiran aplikasi ini bisa mengakses dan mengirimkan data sensitif ke server di China.

3. Italia

Italia menjadi salah satu negara pertama yang mengambil tindakan tegas dengan melarang penggunaan DeepSeek. 

Badan Perlindungan Data Italia, Garante, memblokir aplikasi ini setelah ditemukan adanya potensi pelanggaran terhadap privasi pengguna. 

DeepSeek dianggap tidak memenuhi standar perlindungan data Uni Eropa (GDPR), terutama dalam hal transparansi dan pengelolaan data pribadi.

4. Amerika Serikat

Beberapa lembaga pemerintahan di Amerika Serikat, termasuk Pentagon, Angkatan Laut, dan NASA, telah melarang penggunaan DeepSeek. 

Selain itu, kantor Administrasi Kepala DPR (CAO) juga melarang stafnya mengunduh aplikasi ini di perangkat resmi. 

Gubernur Texas, Greg Abbott, juga mengeluarkan larangan serupa guna melindungi infrastruktur negara dari ancaman siber. 

Pemerintah federal AS kini sedang membahas RUU yang dapat melarang penggunaan DeepSeek di seluruh negara, dengan ancaman denda atau hukuman penjara bagi yang melanggar.

5. Australia

Australia mengikuti langkah negara-negara lain dengan melarang penggunaan DeepSeek di perangkat dan sistem pemerintah, mengingat potensi ancaman terhadap keamanan siber. 

Semua badan pemerintah diharuskan menghapus aplikasi ini dari perangkat mereka, meskipun pegawai pemerintah dan warga Australia masih dapat menggunakan DeepSeek di perangkat pribadi. 

Kebijakan ini berdasarkan rekomendasi badan keamanan dan intelijen nasional yang menilai aplikasi ini berisiko bagi teknologi pemerintah.

Tantangan Keamanan Global

Dengan semakin banyak negara yang melarang atau membatasi penggunaan DeepSeek, isu terkait keamanan data dan privasi pengguna semakin menjadi perhatian global. 

Pemerintah di berbagai belahan dunia tampaknya berhati-hati dalam menangani potensi ancaman yang dapat ditimbulkan oleh aplikasi AI ini. 

Keputusan-keputusan ini menunjukkan kekhawatiran serius terhadap bagaimana data pengguna dapat diproses dan dipindahkan ke luar negara, yang berpotensi menimbulkan dampak besar bagi privasi individu dan keamanan nasional.