7 Modus Peretasan WhatsApp yang Harus Anda Waspadai dan Cara Menghindarinya
- id.pinterest.com
VIVATechno – WhatsApp tetap menjadi aplikasi perpesanan paling populer di dunia, termasuk di Indonesia.
Sayangnya, dengan popularitas yang tinggi, WhatsApp juga menjadi sasaran empuk bagi peretas dan penipu siber.
Para pelaku kejahatan digital kini semakin kreatif dalam mencari celah untuk meretas akun pengguna tanpa terdeteksi.
Modus-modus peretasan melalui WhatsApp pun terus berkembang, sehingga penting bagi pengguna untuk selalu waspada dan mengetahui cara-cara terbaru yang digunakan oleh para peretas.
Berikut adalah beberapa modus peretasan WhatsApp yang harus Anda waspadai agar terhindar dari ancaman tersebut:
1.Pemalsuan Kode OTP
Salah satu modus yang sering digunakan peretas adalah meminta kode OTP (One-Time Password) yang dikirimkan ke nomor korban.
Dengan berpura-pura menjadi pihak resmi seperti layanan pelanggan WhatsApp atau perusahaan tertentu, mereka akan mencoba meyakinkan korban untuk memberikan kode OTP yang diterima.
Jika berhasil, hacker bisa dengan mudah mengakses akun WhatsApp korban.
2. Pesan Berisi Tautan Berbahaya (Phishing)
Seringkali, hacker mengirimkan tautan palsu melalui WhatsApp yang tampak seolah-olah berasal dari situs resmi, seperti bank atau marketplace.
Jika korban mengklik tautan tersebut dan memasukkan data pribadi, hacker bisa mencuri informasi penting seperti username, password, atau data keuangan.
3. Kloning WhatsApp dengan Aplikasi Pihak Ketiga
Modus lain yang semakin sering digunakan adalah kloning akun WhatsApp menggunakan aplikasi pihak ketiga.
Hacker hanya memerlukan akses singkat ke ponsel korban untuk menginstal aplikasi yang memungkinkan mereka memonitor seluruh percakapan WhatsApp korban dari jarak jauh.
4. Modus “Salah Transfer”
Para peretas juga sering berpura-pura menjadi teman atau kerabat yang mengaku telah melakukan transfer uang ke rekening korban secara tidak sengaja.
Mereka lalu meminta korban untuk segera mengembalikan dana tersebut. Modus ini sering memanfaatkan rasa empati korban yang tidak melakukan pengecekan lebih lanjut.
5. Akun WhatsApp Palsu yang Meniru Kontak Korban
Dengan menyamarkan diri sebagai orang yang dikenal korban, hacker bisa membuat akun WhatsApp palsu dengan foto profil dan nama yang sama.
Mereka kemudian menghubungi teman atau keluarga korban dan meminta bantuan uang dengan alasan mendesak, seperti kecelakaan atau kebutuhan darurat.
6. Pesan “Hadiah Undian” atau “Bantuan Sosial”
Modus ini melibatkan pesan yang mengklaim korban memenangkan hadiah undian atau mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah.
Untuk mengklaim hadiah atau bantuan tersebut, korban diminta untuk mengklik tautan atau memberikan informasi pribadi, yang kemudian dapat digunakan untuk pencurian data atau peretasan akun.
7. Serangan Melalui File APK Berbahaya
Hacker sering mengirimkan file APK yang diklaim sebagai aplikasi resmi atau update dari WhatsApp.
Jika korban mengunduh dan menginstalnya, aplikasi tersebut dapat mengakses data di ponsel dan mengirimkan informasi pribadi ke peretas.
Cara Menghindari Peretasan WhatsApp
Agar tetap aman dari ancaman peretasan melalui WhatsApp, berikut beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk melindungi akun Anda:
• Aktifkan Verifikasi Dua Langkah di WhatsApp untuk menambah lapisan keamanan ekstra.
• Jangan Pernah Berikan Kode OTP kepada siapa pun, bahkan jika mereka mengaku sebagai pihak resmi.
• Hindari Mengklik Tautan Mencurigakan yang diterima melalui pesan WhatsApp, terutama dari sumber yang tidak dikenal.
• Verifikasi Sebelum Melakukan Transfer Uang kepada seseorang yang mengaku sebagai teman atau keluarga, terutama jika permintaannya terasa mendesak.
• Jangan Mengunduh File APK dari sumber yang tidak terpercaya atau tidak dikenal.
• Gunakan Aplikasi Antivirus untuk mendeteksi dan menghindari ancaman yang mungkin ada di perangkat Anda.
Peretasan melalui WhatsApp terus berkembang seiring berjalannya waktu, dan para peretas semakin pintar dalam memanfaatkan celah yang ada.
Oleh karena itu, pengguna harus selalu berhati-hati dan waspada saat berkomunikasi melalui aplikasi ini.
Jika menerima pesan yang mencurigakan, pastikan untuk memverifikasi kebenarannya dengan pihak yang bersangkutan sebelum mengambil tindakan lebih lanjut.
Dengan mengikuti langkah-langkah pencegahan di atas, Anda bisa lebih terlindungi dari potensi ancaman peretasan dan penipuan yang semakin canggih.