Review iPhone 16 Pro Max, Mulai dari Performa, Kamera, dan AI yang Memukau!
Kamis, 3 Juli 2025 - 17:10 WIB
Sumber :
3. Performa dan Suhu: Peningkatan Kestabilan yang Signifikan
- Chipset A18 Pro: Meskipun peningkatan performa harian tidak terlalu signifikan dibanding generasi sebelumnya, chipset A18 Pro tetap menjadi salah satu yang terbaik. Dalam pengujian Geekbench 6, A18 Pro unggul di single-core meski sedikit kalah di multi-core dari Snapdragon 8 Elite.
- Manajemen Suhu Unggul: Perbaikan paling terasa adalah pada manajemen termal. iPhone 16 Pro Max terasa "adem ayem" bahkan dalam penggunaan intensif, jauh berbeda dari isu overheating pada iPhone 15 Pro Max yang berujung pada degradasi baterai.
- Dampak Panas pada Baterai: Panas berlebih terbukti menjadi musuh baterai. Penggunaan charger sambil bermain game atau aktivitas intensif lainnya dapat mempercepat penurunan battery health.
- Optimalisasi Game: Ekosistem iOS menawarkan porting game AAA natif seperti Resident Evil dan Assassin's Creed, yang masih unggul dibanding pilihan game di Android yang lebih banyak berfokus pada mobile games.
4. Baterai: Lebih Tahan Lama untuk Penggunaan Harian
- Peningkatan Kapasitas: Apple mengklaim peningkatan 4 jam dalam playback video, mencapai 33 jam, atau sekitar 13,79% lebih baik dari iPhone 15 Pro Max.
- Pengalaman Nyata: Meskipun peningkatan terasa tidak terlalu signifikan di awal, manajemen suhu yang lebih baik pada 16 Pro Max berarti baterai tidak cepat terdegradasi. Ini memungkinkan penggunaan seharian penuh dengan rata-rata screen on time 8-10 jam tanpa perlu charge di tengah hari.
5. Kamera: Unggul di Video, Perlu Peningkatan di Foto
- Spesifikasi Kamera: Kamera utama dan ultrawide kini 48 MP, sementara telefoto dan selfie tetap 12 MP, dilengkapi dengan ToF 3D LiDAR Scanner dan dual-tone flash LED.
- Tombol Kontrol Kamera Baru: Fitur "kamera control" baru ini sangat praktis, memungkinkan quick access untuk mengambil gambar dengan cepat melalui gestur swipe, tap, dan klik.
- Photographic Styles: Fitur ini menawarkan filter warna canggih dengan kontrol undertone dan exposure, cocok untuk pengguna yang suka tone warna film layaknya kamera Fuji.
- Kualitas Foto: Meskipun hasil foto masih "bagus-bagus saja", iPhone diakui bukan lagi yang terbaik di sektor foto, terutama jika dibandingkan dengan smartphone Android seperti Vivo X200 yang menghasilkan foto lebih tajam dan portrait lebih halus berkat kombinasi sensor besar dan computational photography canggih.
- Kualitas Video Tetap Unggul: Di sisi lain, iPhone masih menjadi yang terbaik di sektor video. Optimalisasi software dan hardware terbukti unggul, bahkan digunakan untuk merekam Apple Event. Fitur Apple ProRes encoding (sejak iPhone 15 Pro Max) meningkatkan kualitas video ke level profesional. Alternatif format HEVC di Final Cut Camera atau Blackmagic Camera lebih hemat storage dengan hasil yang tetap memuaskan.
Baca Juga :
Review Xiaomi Pad 7 Pro, Tablet 11,2 Inci dengan 67 Watt Fast Charging dan Fitur Canggih
6. Software dan Apple Intelligence (AI): Tantangan Integrasi Bahasa
Halaman Selanjutnya
iOS 18 dan Apple Intelligence: iPhone 16 Pro Max berjalan dengan iOS 18 dan memperkenalkan Apple Intelligence (AI). Apple yang dikenal merilis fitur paling "polis" kini terlihat sedikit "keteteran" dalam integrasi AI.Siri dengan ChatGPT: Integrasi Siri dengan ChatGPT menjadikan Siri lebih sering digunakan. Namun, kendala bahasa Inggris masih menjadi hambatan utama bagi mayoritas pengguna Indonesia. Fitur-fitur seperti writing tools, Image Playground, dan lainnya masih memerlukan penggunaan bahasa Inggris.Fitur Clean Up AI: Fitur Clean Up di Apple Intelligence, yang banyak menjadi bahan meme karena sering "gagal", sebenarnya dirancang sebagai alat "pembersih" mirip patch tool di Photoshop, bukan untuk generative AI seperti pada Galaxy AI Samsung yang bisa menghasilkan gambar baru. Samsung Galaxy AI masih selangkah di depan dalam kemampuan generative edit.