Ungkap Perbedaan Drastis Algoritma TikTok, China Fokus Edukasi dan Negara Lain Fokus Hiburan
- id.pinterest.com
VIVATechno – Unggahan jurnalis Marissa Anita di Instagram @tante.rempong.official tentang perbedaan algoritma TikTok China menuai perhatian publik.
Melalui unggahannya yang viral dengan 1.877 likes dan 119 komentar, Marissa menyoroti bagaimana TikTok di China menampilkan konten yang jauh berbeda dengan versi globalnya.
Di China, algoritma TikTok diatur secara ketat untuk menampilkan konten-konten edukatif seperti sains, teknologi, dan motivasi belajar.
"Konten TikTok di China dan di seluruh dunia itu jelas berbeda. Di China, pemerintah memiliki kontrol yang sangat kuat, sehingga apa yang dilihat masyarakat di sana adalah konten yang telah disetujui oleh pemerintah," ungkap Marissa dalam sebuah acara podcast.
Sementara itu, For You Page (FYP) TikTok di negara lain lebih banyak menampilkan konten hiburan ringan, mulai dari tarian, video lucu, hingga konten sensasional.
Perbedaan ini memicu diskusi hangat di media sosial tentang dampaknya terhadap edukasi dan psikologi pengguna aplikasi tersebut.
Ironisnya, di tengah pembahasan ini, TikTok sedang menghadapi ancaman pelarangan di Amerika Serikat pada Januari 2025.
Pengadilan federal AS baru saja menolak permintaan TikTok untuk menghentikan sementara undang-undang yang berpotensi melarang aplikasi tersebut.
"Suara lebih dari 170 juta warga Amerika di AS dan seluruh dunia akan dibungkam pada 19 Januari 2025 kecuali larangan TikTok dihentikan," demikian pernyataan resmi TikTok.
ByteDance, perusahaan induk TikTok, menyebut keputusan ini sebagai bentuk penyensoran dan berharap Mahkamah Agung akan melindungi hak warga Amerika untuk bebas berpendapat.
Meski Donald Trump akan kembali menjabat sebagai Presiden AS pada 20 Januari mendatang, para ahli hukum yang dikutip New York Times menyatakan tidak ada jalur hukum yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan aplikasi ini.
Perlu diingat, selama masa jabatan pertamanya, Trump justru pernah mengeluarkan perintah eksekutif yang membatasi transaksi Amerika dengan TikTok atas dasar keamanan nasional.****