OpenAI Fokus Kembangkan Superintelligence, Sam Altman Ungkap Dampaknya

OpenAI
Sumber :
  • id.pinterest.com

VIVATechnoCEO OpenAI, Sam Altman, mengumumkan bahwa perusahaannya mulai mengalihkan fokus ke pengembangan superintelligence atau kecerdasan super. Dalam blog pribadi yang diterbitkan pada Senin (6/1/2025), Altman menyatakan keyakinannya bahwa teknologi ini dapat mempercepat inovasi ilmiah secara masif.

WhatsApp presiapkan Fitur Baru, Buka Meta AI Lewat Halaman Ponsel Pertama

Altman memprediksi bahwa kecerdasan super akan hadir dalam beberapa ribu hari ke depan. Menurutnya, dampak dari kedatangan teknologi ini akan jauh lebih intens daripada yang diperkirakan banyak orang saat ini.

Ia juga mengungkapkan bahwa tahun ini akan menjadi momen penting bagi sistem AI yang dapat bekerja secara otonom, atau dikenal sebagai agen AI. "Pada tahun ini, agen-agen AI akan mulai bergabung dengan tenaga kerja," kata Altman.

Biden Batasi Ekspor Chip AI, Indonesia Hanya Boleh 50 Ribu Unit

Agen-agen AI ini diperkirakan mampu mengubah cara kerja perusahaan dan meningkatkan produktivitas secara signifikan. Namun, di balik optimisme tersebut, Altman menyadari bahwa teknologi AI saat ini masih memiliki sejumlah keterbatasan.

Salah satu tantangan yang dihadapi adalah fenomena hallucination, di mana sistem AI menghasilkan informasi yang salah. Kesalahan semacam ini bisa terlihat jelas oleh manusia, namun menjadi tantangan besar bagi AI. Selain itu, biaya operasional yang tinggi juga menjadi masalah yang belum sepenuhnya teratasi.

Elon Musk Prediksi Data AI Akan Musnah, Sintetis Jadi Solusi di Masa Depan

Meski menghadapi tantangan, Altman tetap yakin bahwa kendala tersebut dapat diatasi dalam waktu dekat. Ia percaya bahwa pengembangan AI yang semakin canggih akan membuka peluang luar biasa di berbagai sektor.

Tantangan Keamanan Menuju Superintelligence

Dalam pengembangan superintelligence, OpenAI menekankan pentingnya aspek keamanan. Perusahaan menyadari bahwa transisi menuju kecerdasan super bukanlah hal yang mudah.

"Kami tidak memiliki solusi untuk mengarahkan atau mengendalikan AI yang berpotensi superintelijen, dan mencegahnya berperilaku di luar batas," tulis OpenAI dalam sebuah posting blog pada Juli 2023.

OpenAI mengakui bahwa transisi ini membawa risiko besar. Oleh karena itu, mereka terus berupaya mencari solusi agar superintelligence dapat berperilaku aman dan terkendali.

Altman juga menegaskan bahwa perkembangan teknologi AI sering kali tidak sesuai dengan jadwal yang diperkirakan. Meski proyeksi saat ini menjanjikan, masa depan agen AI tetap penuh dengan peluang dan tantangan yang harus dihadapi.****