DeepSeek Inovasi Kecerdasan Buatan Usik Kejayaan AI Produk Barat
- shutterstock
CEO Tencent, Pony Ma Huateng, juga mengapresiasi langkah Liang. Ia menyatakan kekagumannya atas keberanian DeepSeek menghadirkan “produk yang benar-benar open-source dan gratis”. Bahkan, Tencent menjadi salah satu perusahaan pertama yang mengintegrasikan teknologi DeepSeek ke dalam sistem mereka.
Efek inovasi DeepSeek terasa meluas. Li Auto, misalnya, mengadopsi model AI DeepSeek untuk mempercepat pengembangan sistem vision-language-action, yang menyatukan persepsi visual, pemahaman bahasa alami, dan tindakan fisik, fondasi penting untuk pengembangan robot humanoid dan kendaraan otonom.
Langkah ini, menurut Li Xiang, diambil “murni karena rasa terima kasih” terhadap DeepSeek, sekaligus mencerminkan filosofi saling dukung dalam ekosistem teknologi modern. Bahkan sistem operasi otomotif milik Li Auto, Halo OS, kini juga dirilis secara open-source.
CEO 01.AI, Lee Kai-fu, juga menyebut bahwa perusahaannya kini lebih memilih memanfaatkan model DeepSeek dibanding mengembangkan sendiri, terutama untuk klien di sektor keuangan, gim video, dan hukum. Ini membuktikan dominasi DeepSeek dalam hal efisiensi dan daya jangkau teknologinya.
Meski banyak dikagumi, Liang Wenfeng tetap menjaga profil rendah. Ia tak aktif di media sosial dan jarang tampil di hadapan publik. Namanya hanya muncul di beberapa makalah riset yang diterbitkan DeepSeek. Namun demikian, pengaruhnya begitu kuat hingga disebut oleh banyak pemimpin teknologi Tiongkok.
Dalam forum Digital China Summit di Fuzhou, pakar perencanaan kota dan desa Wu Zhiqiang menyebut bahwa saat ini terdapat setidaknya 18 tim AI di Tiongkok dengan kecerdasan setara DeepSeek. “Namun, DeepSeek-lah yang pertama kali menonjol,” katanya.
Liang bahkan berani menyatakan bahwa pengembang AI lain, termasuk dari Tiongkok, suatu saat bisa melampaui OpenAI, terlepas dari pendekatan tertutup yang masih dipertahankan oleh perusahaan asal Amerika Serikat tersebut.