Self-Care dengan Teknologi: Aplikasi Kesehatan Mental yang Viral di 2025
- -
VIVATechno – Sejumlah aplikasi kesehatan mental berbasis teknologi viral karena membantu pengguna mengelola stres, kecemasan, hingga burnout hanya dari genggaman tangan.
Dengan fitur seperti journaling digital, meditasi terpandu, dan konseling daring, self-care kini semakin mudah diakses kapan pun dibutuhkan. Kesadaran akan pentingnya kesehatan mental terus meningkat, terutama setelah pandemi dan perubahan gaya hidup yang makin cepat.
Banyak orang merasa terjebak dalam tekanan hidup yang konstan—baik dari pekerjaan, sosial media, maupun ekspektasi pribadi. Menjawab kebutuhan tersebut, aplikasi kesehatan mental hadir sebagai solusi praktis yang memadukan pendekatan psikologis dengan inovasi teknologi.
Tak heran jika di tahun 2025, aplikasi seperti Mindtera, Riliv, hingga Moodistory menjadi viral dan banyak diunduh oleh generasi muda dan pekerja urban.
1. Mindtera: Aplikasi Kesehatan Mental Buatan Anak Bangsa
Mindtera adalah aplikasi edukasi dan kesehatan mental berbasis kompetensi sosial emosional. Aplikasi ini menyediakan fitur refleksi harian, self-assessment, latihan mindfulness, hingga modul pengembangan diri yang relevan dengan keseharian.
Menurut Kementerian Kominfo, Mindtera menjadi salah satu startup lokal yang didukung karena berperan aktif dalam meningkatkan literasi kesehatan mental di Indonesia.
“Mindtera membantu pengguna untuk lebih mengenali emosi, mengatur stres, dan mengasah empati lewat pendekatan digital yang mudah diakses,” ujar Yohana Martha, CEO Mindtera.
2. Riliv: Konseling Psikologi Online dan Meditasi Terpandu
Riliv dikenal luas sebagai aplikasi yang menyediakan layanan konseling dengan psikolog profesional secara daring. Selain itu, fitur meditasi terpandu, sleepcast (audio pengantar tidur), dan journaling digital menjadikannya pilihan favorit bagi pengguna yang mengalami stres harian atau gangguan kecemasan ringan.
Dilansir dari Riliv.co, aplikasi ini telah digunakan oleh lebih dari 1 juta pengguna dan dipercaya oleh lebih dari 200 perusahaan untuk program kesehatan mental karyawan.
3. Moodistory: Pelacak Suasana Hati yang Estetik dan Fungsional
Moodistory adalah mood tracker asal Austria yang viral di TikTok dan Instagram karena tampilan visualnya yang estetik. Aplikasi ini memungkinkan pengguna mencatat suasana hati setiap hari, menyisipkan catatan, serta melihat pola emosional dalam grafik.
Dengan fitur tanpa login dan penyimpanan lokal, Moodistory menawarkan privasi tinggi, fitur penting bagi pengguna yang sensitif terhadap data pribadi.
4. Headspace & Calm: Standar Global Self-Care Digital
Tak ketinggalan, dua aplikasi internasional yakni Headspace dan Calm juga banyak digunakan di Indonesia. Fokus utama keduanya adalah meditasi terpandu, relaksasi, dan peningkatan kualitas tidur.
Menurut data dari Statista, Headspace dan Calm masih menjadi dua aplikasi kesehatan mental terpopuler dengan jutaan unduhan aktif setiap bulannya.
5. Manfaat Psikologis dari Self-Care Digital
Berdasarkan riset yang diterbitkan oleh American Psychological Association (APA), penggunaan aplikasi self-care berbasis teknologi terbukti dapat mengurangi gejala depresi ringan hingga 30 persen dan meningkatkan kesejahteraan emosional harian.
Self-care digital bukan berarti menggantikan terapis atau intervensi medis, tetapi menjadi alat bantu pelengkap yang relevan dengan kehidupan modern, khususnya bagi mereka yang belum siap atau belum mampu mengakses bantuan profesional secara langsung.
Teknologi kini bisa menjadi jembatan menuju kesehatan mental yang lebih baik. Aplikasi seperti Mindtera, Riliv, dan Moodistory menunjukkan bahwa perhatian terhadap diri sendiri bisa dilakukan secara sederhana namun bermakna cukup.