Nvidia Siap Kuasai Pasar AI Global Usai Akuisisi Perusahaan Kecerdasan Buatan Israel

NVIDIA
Sumber :
  • id.pinterest.com

VIVATechno – Nvidia berhasil menyelesaikan proses akuisisi perusahaan teknologi artificial intelligence (AI) asal Israel, Run:ai, dengan nilai transaksi mencapai USD 700 juta atau setara Rp 11,3 triliun. Keberhasilan ini dicapai setelah mendapatkan persetujuan dari European Commission.

Cara Menghapus Kontak WhatsApp dengan Mudah dan Cepat

Proses akuisisi sempat menghadapi tantangan dari regulator Uni Eropa. Pihak berwenang mengkhawatirkan potensi monopoli pasar mengingat dominasi Nvidia yang telah menguasai 80% pasar chip grafis AI global.

European Commission melakukan investigasi mendalam terhadap rencana akuisisi tersebut. Hasil penyelidikan tidak menemukan bukti kuat bahwa akuisisi akan menciptakan praktik monopoli. Keputusan ini membuka jalan bagi Nvidia untuk menuntaskan proses pengambilalihan.

Cara Menyelamatkan Smartphone yang Terkena Air: Panduan Lengkapnya di Sini

Di Amerika Serikat, Departemen Hukum juga melakukan investigasi serupa. Kekhawatiran utama adalah potensi terhambatnya persaingan usaha di industri teknologi AI.

NVIDIA

Photo :
  • id.pinterest.com
Acer Swift 14 AI, Laptop Tipis Dilengkapi Kecerdasan Buatan

Run:ai merespons dengan mengumumkan rencana untuk menjadikan perangkat lunaknya bersifat open source.

Langkah Run:ai membuka akses perangkat lunak diharapkan dapat memperluas penggunaan teknologi mereka di seluruh ekosistem AI.

Meski saat ini hanya mendukung GPU Nvidia, kebijakan open source akan memungkinkan lebih banyak pihak memanfaatkan teknologi tersebut.

Akuisisi ini terjadi di tengah memanasnya perang dagang teknologi antara Amerika Serikat dan China. Pemerintah AS baru-baru ini memberlakukan pembatasan penjualan chip memori berteknologi tinggi ke China.

Kebijakan ini bertujuan memperlambat pengembangan teknologi AI China yang dikhawatirkan akan digunakan untuk kepentingan militer.

Pemerintah China bereaksi keras terhadap pembatasan tersebut. Kementerian Perdagangan China menyatakan kebijakan AS mengancam stabilitas rantai pasokan global.

Sebagai balasan, China melarang ekspor bahan baku penting untuk produksi chip, termasuk germanium dan galium.

Sebelumnya, Nvidia juga menghadapi tantangan dari otoritas China terkait rencana akuisisi Mellanox, perusahaan networking asal Israel.

Meski telah mendapat persetujuan pada tahun 2020, China kemudian mengklaim akuisisi tersebut melanggar undang-undang antimonopoli mereka.****