Opera Hadirkan Browser Baru Fokus Atasi Kesehatan Mental
- id.pinterest.com
VIVATechno – Opera, perusahaan teknologi asal Norwegia, meluncurkan inovasi terbaru dalam dunia peramban internet melalui Opera Air.
Browser ini dirancang khusus untuk mendukung kesehatan mental pengguna di tengah maraknya aktivitas digital yang semakin intens.
Mohammed Salah, Senior Director of Product Opera, menjelaskan konsep di balik peluncuran browser yang unik ini.
Menurutnya, berselancar di internet memang menyenangkan namun dapat menimbulkan kekacauan dan tekanan berlebihan bagi penggunanya.
Opera Air memperkenalkan fitur-fitur canggih yang fokus pada kesejahteraan mental. Desain semi-transparan dengan sidebar mengambang menjadi ciri khas browser ini.
Fitur Boosts menghadirkan soundscape dengan teknologi frekuensi khusus yang dipercaya dapat menciptakan kondisi relaksasi dan peningkatan fokus.
Pengembang membangun berbagai fitur pendukung kesehatan mental dalam browser ini.
Pengguna dapat menikmati pengingat istirahat yang dapat disesuaikan, latihan pernapasan, peregangan leher, pemindaian tubuh, dan meditasi terpandu yang berlangsung hingga 15 menit.
Browser ini tidak sekadar menawarkan fitur kesehatan mental, melainkan juga dilengkapi dengan fitur standar yang sudah menjadi andalan Opera.
Pemblokir iklan bawaan, VPN gratis, dan akses ke asisten Aria AI dengan dukungan ChatGPT turut disematkan dalam Opera Air.
Opera Air hadir sebagai varian terbaru dalam rangkaian browser Opera, mengikuti jejak pendahulunya seperti versi default dan Opera GX yang fokus pada gaming.
Browser ini dapat diunduh secara gratis untuk pengguna sistem operasi Mac dan Windows.
Kehadiran Opera Air mencerminkan kepedulian produsen teknologi terhadap dampak psikologis penggunaan internet.
Inovasi ini diharapkan dapat memberikan pengalaman berselancar yang lebih sehat dan menyenangkan bagi pengguna di era digital saat ini.
Peluncuran browser ini menandakan babak baru dalam pendekatan desain perangkat lunak yang memperhatikan aspek kesejahteraan pengguna.
Opera membuktikan bahwa teknologi tidak sekadar fungsional, namun juga dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas hidup digital.****