DeepSeek Geser ChatGPT dari Puncak App Store dengan Biaya Lebih Murah

DeepSeek Geser ChatGPT
Sumber :
  • id.pinterest.com

VIVATechno – Perusahaan teknologi asal China, DeepSeek, menggemparkan industri teknologi global setelah berhasil mengalahkan ChatGPT sebagai aplikasi kecerdasan buatan (AI) gratis teratas di App Store Apple Amerika Serikat pada Senin (27/1/2025).

Laptop Mini Two in One Laris Manis Terjual 700 Unit di Marketplace, Ini Spesifikasinya

DeepSeek, startup AI yang berbasis di Hangzhou, mencuri perhatian dunia teknologi dengan keberhasilannya menggeser dominasi ChatGPT di pasar aplikasi AI.

Kesuksesan ini membawa dampak signifikan terhadap pasar saham teknologi Amerika Serikat.

POCO F7 Series Edisi Khusus Akan Hadir dengan Harga 6 Jutaan Aja! Penggemar Superhero Wajib Merapat Nih

Indeks Nasdaq Composite ditutup turun 3,07% ke level 19.341,83, dengan saham Nvidia mengalami penurunan terbesar sebesar 16,86%.

DeepSeek menawarkan dua model AI unggulan, yakni DeepSeek-V3 yang dirilis Desember 2024 dan DeepSeek-R1 yang diluncurkan Januari 2025.

Harga dan Spesifikasi iQOO 12 di Indonesia: Pilihan Flagship Terjangkau dengan Performa Kelas Atas

Keunggulan utama DeepSeek terletak pada biaya operasional yang lebih efisien.

Biaya langganan DeepSeek hanya US$ 0,50 per bulan, jauh lebih terjangkau dibandingkan ChatGPT yang mematok tarif US$ 20 per bulan.

DeepSeek mengungguli ChatGPT dalam kemampuan menginterpretasi kode Python dan Java serta memecahkan persamaan kompleks.

Namun, ChatGPT masih lebih unggul dalam memberikan informasi terkini dan menghasilkan konten kreatif.

"Yang kami kurangi bukanlah modal, melainkan kepercayaan diri dan kemampuan untuk mengorganisasikan bakat-bakat unggul demi inovasi yang efektif," ungkap Liang Wenfeng, pendiri DeepSeek.

DeepSeek didirikan pada tahun 2023 oleh Liang Wenfeng, seorang mantan pengelola dana lindung nilai yang memulai investasi di bidang AI sejak 2021.

Kesuksesan DeepSeek menunjukkan kemajuan signifikan industri AI China dalam persaingan global.

Perusahaan ini mengadopsi pendekatan sumber terbuka yang berbeda dari OpenAI.

"Membuka sumber dan menerbitkan makalah tidak mengakibatkan kerugian yang signifikan. Bagi para teknolog, diikuti adalah hal yang menguntungkan," jelas Liang, seperti dikutip dari Financial Times.

Pencapaian DeepSeek juga mempertanyakan efektivitas pembatasan ekspor chip AI yang diterapkan pemerintah Amerika Serikat terhadap China.

Para peneliti DeepSeek mengklaim bahwa model AI mereka hanya membutuhkan chip H800 Nvidia dengan biaya pelatihan kurang dari US$ 6 juta.

Keberhasilan DeepSeek membuka babak baru dalam persaingan teknologi AI global, menunjukkan potensi inovasi yang berkembang di luar Silicon Valley.****