Dua Pasien Neuralink Kini Bisa Main Game Hanya dengan Pikiran Mereka
- id.pinterest.com
VIVATechno – Perusahaan teknologi otak Neuralink milik Elon Musk telah berhasil mengimplan chip otak pada dua pasien yang mengalami kelumpuhan, memungkinkan mereka mengendalikan komputer hanya dengan pikiran mereka.
Berdasarkan laporan blog Neuralink yang dikutip Forbes, pasien pertama bernama Noland yang mengalami quadriplegia sebelumnya harus menggunakan stylus yang ditempatkan di mulutnya oleh pengasuh untuk mengendalikan tablet.
Penggunaan stylus tersebut menyebabkan kelelahan otot, mencegahnya berbicara, dan menimbulkan luka tekan karena harus dalam posisi duduk.
Setelah mendapatkan implan Neuralink, Noland kini dapat mengendalikan kursor dengan pikirannya, bermain game komputer dan menjelajah internet.
Pasien kedua bernama Alex juga telah berhasil bermain video game dan dilaporkan sedang belajar menggunakan perangkat lunak desain berbantuan komputer untuk merancang objek tiga dimensi.
Neuralink mengembangkan interface otak-komputer utama yang disebut "N1 Implant" berukuran sekoin yang dipasang secara invasif ke dalam otak.
Pemasangan dilakukan dengan memasukkan benang mikroskopis yang mengandung elektroda seperti rambut oleh ahli bedah saraf yang dipandu robot bernama "R1 Robot" ke area otak yang ditargetkan untuk merekam aktivitas.
Uji coba ini menargetkan pasien dengan cedera tulang belakang dan penyakit neurologis degeneratif di mana koneksi antara otak dan tubuh mereka telah rusak.
Selain itu, Neuralink juga sedang mengembangkan produk bernama "Blindsight" untuk penyandang tunanetra dengan kerusakan saraf optik namun memiliki neuron yang utuh di bagian otak yang mengontrol penglihatan.
Pada September 2024, Neuralink menerima designasi perangkat terobosan dari FDA, sebuah program yang mempercepat persetujuan untuk produk yang menangani kebutuhan yang belum terpenuhi dalam kondisi yang mengancam jiwa atau ireversibel.
Meski demikian, para ahli telah menyoroti beberapa kekhawatiran terkait keamanan dan efektivitas teknologi Neuralink.
Masalah yang disoroti meliputi risiko operasi, infeksi, daya tahan perangkat, masalah kekebalan karena tubuh mungkin menolak perangkat asing dan efek yang lebih luas pada otak.
Selain itu, karena perangkat Neuralink membaca dan menafsirkan sinyal otak, muncul pertanyaan tentang penyimpanan dan perlindungan data, serta potensi peretasan dan penyalahgunaan.
Terakhir, kekhawatiran juga muncul mengenai bagaimana teknologi yang sangat mahal ini dapat didistribusikan secara merata atau dapat diakses oleh populasi pasien yang luas.****