Trump Selamatkan TikTok dari Pemblokiran AS Melalui Perintah Eksekutif Mendadak

Donald Trump Selamatkan TikTok
Sumber :
  • id.pinterest.com

VIVATechno – Presiden Donald Trump menandatangani perintah eksekutif pada Senin, 20 Januari 2025, yang menunda pemblokiran TikTok secara nasional selama 75 hari, menyusul akhir pekan dramatis di mana platform media sosial populer tersebut sempat tidak dapat diakses oleh pengguna Amerika.

Views TikTok 200 Terus? Ini Cara Biar Videomu Meledak FYP Tanpa Modal!

Mengutip dari Forbes, tindakan eksekutif ini diambil setelah TikTok menghentikan layanannya di Amerika Serikat selama lebih dari 12 jam pada 18 Januari, dengan menampilkan pesan kepada pengguna bahwa mereka tidak dapat mengakses platform tersebut karena undang-undang federal.

Intervensi Trump memberikan waktu tambahan kepada ByteDance, perusahaan induk TikTok yang berbasis di Tiongkok, untuk bernegosiasi mengenai potensi penjualan platform tersebut kepada pihak Amerika.

Review Xiaomi TV A Pro 43 Inch 4K Smart TV Xiaomi Terbaru

Selama penandatanganan, Trump menyatakan keyakinannya bahwa Amerika Serikat berhak mendapatkan 50% saham dalam operasional TikTok.

Presiden juga memperingatkan Tiongkok agar tidak menghalangi kesepakatan apa pun, dengan ancaman akan mengenakan tarif mulai dari 25% hingga 100% jika terjadi interferensi semacam itu.

3 Aplikasi Edit Video Gratis Selain CapCut, Langsung Bisa Coba Sekarang!

Sebelum perintah eksekutif ditandatangani, platform tersebut telah mulai memulihkan layanannya pada Minggu, 19 Januari, dengan mengirimkan pesan "Selamat datang kembali!" kepada pengguna yang memberikan kredit atas upaya Trump untuk kembalinya layanan tersebut.

Akhir pekan yang dramatis tersebut ditandai dengan kehadiran CEO TikTok, Shou Zi Chew, dalam pelantikan Trump bersama tokoh-tokoh terkemuka seperti CEO Apple Tim Cook dan pembawa acara podcast Joe Rogan.

Calon pembeli potensial telah muncul, dengan kreator konten populer Jimmy Donaldson, yang dikenal sebagai Mr. Beast, mengumumkan niatnya untuk mengajukan tawaran resmi sebagai bagian dari kelompok investor Amerika yang dipimpin oleh pengusaha teknologi Jesse Tinsley.

Situasi ini menuai reaksi beragam dari para legislator. Senator Kevin Cramer (R-N.D.) mempertanyakan legalitas perintah eksekutif Trump, dengan mengungkapkan kekhawatiran tentang pemisahan kekuasaan.

Pemblokiran awal, yang mendapat dukungan bipartisan dan persetujuan Mahkamah Agung, berakar dari kekhawatiran keamanan nasional tentang kendali Tiongkok atas data pengguna Amerika.

Menurut analis Wedbush Dan Ives, ByteDance dapat mengharapkan antara 40 miliar hingga 50 miliar dolar AS untuk operasional TikTok di AS jika penjualan terjadi.

Perintah eksekutif ini secara efektif menunda implementasi undang-undang yang ditandatangani mantan Presiden Joe Biden pada April 2024, yang mengharuskan TikTok dijual kepada pemilik Amerika atau menghadapi pemblokiran total di Amerika Serikat.

Intervensi Trump menandai perubahan signifikan dalam nasib TikTok, mengubah apa yang tampaknya menjadi penutupan yang tak terelakkan menjadi potensi peluang untuk investasi Amerika dan kelanjutan operasi platform tersebut.****