Googe Lawan Uni Eropa, Tolak Perintah Sediakan Sistem Pemeriksaan Fakta

Google Tolak Pemberian Fitur Cek Fakta
Sumber :
  • id.pinterest.com

VIVATechnoGoogle secara tegas menolak mengintegrasikan sistem pemeriksaan fakta pada hasil pencarian dan video YouTube, meskipun hal tersebut menjadi persyaratan dalam undang-undang baru Uni Eropa. Mengutip dari Axios, penolakan ini disampaikan langsung oleh Presiden Urusan Global Google, Kent Walker, kepada Wakil Direktur Jenderal Konten dan Teknologi Komisi Eropa, Renate Nikolay.

Youtube Hadirkan Fitur Baru Short Video Tiga Menit, Siap Curi Penggemar TikTok

Dalam suratnya, Walker menegaskan bahwa integrasi pemeriksaan fakta yang dipersyaratkan oleh Code of Practice on Disinformation Komisi Eropa "tidak sesuai atau efektif" untuk layanan Google.

Aturan tersebut sebenarnya mengharuskan Google menampilkan hasil pemeriksaan fakta di samping hasil pencarian Google dan video YouTube.

Eks OpenAI Pimpin Proyek di Google DeepMind, Persiapkan AI Mirip Manusia

Tidak hanya itu, peraturan ini juga mewajibkan Google untuk mengintegrasikan sistem pemeriksaan fakta ke dalam sistem peringkat dan algoritma mereka.

Google bersikukuh bahwa pendekatan moderasi konten yang mereka terapkan saat ini sudah terbukti efektif.

WhatsApp Bakal Bisa Deteksi Hoaks Foto Tanpa Buka Google

Sebagai bukti, mereka menunjuk keberhasilan moderasi konten selama siklus pemilihan global tahun lalu yang disebut "belum pernah terjadi sebelumnya."

Perusahaan teknologi ini justru mengklaim fitur baru yang ditambahkan ke YouTube tahun lalu, yang memungkinkan beberapa pengguna menambahkan catatan kontekstual ke video, memiliki "potensi signifikan."

Code of Practice on Disinformation Uni Eropa yang diperkenalkan pada 2022 sebenarnya mencakup beberapa komitmen sukarela yang diharapkan dapat dipenuhi oleh perusahaan teknologi dan perusahaan swasta, termasuk organisasi pemeriksa fakta.

Kode yang awalnya dibuat pada 2018 ini mendahului undang-undang moderasi konten baru Uni Eropa, Digital Services Act (DSA), yang mulai berlaku pada 2022.

Walker mengungkapkan dalam suratnya bahwa Google akan "menarik diri dari semua komitmen pemeriksaan fakta dalam Kode sebelum menjadi Kode Perilaku DSA."

Sebagai gantinya, Google berjanji akan terus berinvestasi dalam peningkatan praktik moderasi konten mereka saat ini.

Fokus mereka adalah memberikan informasi lebih banyak tentang hasil pencarian melalui fitur-fitur seperti watermarking Synth ID dan pengungkapan AI di YouTube.

Penolakan Google ini muncul di tengah perdebatan global tentang peran platform teknologi dalam pemeriksaan fakta dan pengawasan konten.

Sebelumnya, Meta juga telah mengumumkan akan mengakhiri upaya pemeriksaan fakta dan mengurangi pengawasan konten di Facebook, Instagram, dan Threads.

Hal serupa juga terjadi di platform X (dahulu Twitter), di mana Elon Musk telah secara signifikan mengurangi upaya moderasi konten sejak mengambil alih platform tersebut pada 2022.****