38 Ekonom Prediksi BI Rate 6 Persen, Bank Indonesia Malah Pangkas Bunga

Bank Indonesia Suku Bunga
Sumber :
  • id.pinterest.com

VIVATechnoBank Indonesia (BI) mengejutkan pasar dengan memutuskan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5,75% dalam Rapat Dewan Gubernur pada Rabu (15/1/2025).

Tutorial Daftar SeaBank, Dapat Transaksi Gratis dan Keuntungan Lainnya

Keputusan ini bertolak belakang dengan prediksi 38 ekonom yang disurvei Bloomberg, yang secara bulat memperkirakan BI akan mempertahankan suku bunga di level 6%.

Para ekonom mempertimbangkan ancaman yang masih besar terhadap nilai tukar rupiah sebagai dasar prediksi mereka.

Tarik Tunai Kini Bisa Tanpa Kartu di ATM BCA, Simak Cara Mudahnya

Dampak keputusan ini langsung terlihat pada pergerakan rupiah yang semakin melemah terhadap dolar AS.

Mengacu data realtime Bloomberg, rupiah spot menembus level Rp16.314 per dolar AS pada pukul 14:38 WIB, sesaat setelah Gubernur BI Perry Warjiyo mengumumkan keputusan tersebut.

Xiaomi Resmi Luncurkan Redmi Note 14 Series di Pasar Global, Simak Fitur Barunya

Pelemahan rupiah berlanjut hingga mencapai Rp16.325 per dolar AS pada pukul 14:42 WIB, menunjukkan depresiasi sebesar 0,37%.

Sebelumnya, dalam perdagangan intraday, rupiah sempat menyentuh level terlemah di Rp16.318 per dolar AS pada pagi hari.

Dalam penjelasannya, Gubernur Perry menyampaikan revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun ini menjadi 4,7%-5,5%, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya di angka 4,8%-5,6%.

Penurunan proyeksi ini disebabkan oleh tiga faktor utama.

Pertama, penurunan ekspor akibat melambatnya permintaan dari negara mitra dagang utama, kecuali Amerika Serikat.

Kedua, konsumsi rumah tangga, terutama kelas menengah ke bawah, masih lemah karena ekspektasi penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja yang belum kuat.

Ketiga, investasi swasta belum menunjukkan dorongan yang kuat, dengan kapasitas produksi yang masih besar untuk memenuhi permintaan domestik dan ekspor.

Perry menegaskan, "Dalam kaitan ini BI terus optimalkan bauran kebijakannya untuk tetap jaga stabilitas dan turut dukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan."

Keputusan penurunan suku bunga ini menjadi tantangan baru bagi stabilitas rupiah di tengah fenomena penguatan dolar AS yang masih berlangsung.****