TikTok Didominasi Pengguna Berpendidikan Rendah? Ini Dampak Seriusnya Bagi Indonesia
VIVATechno – TikTok telah menjelma menjadi platform hiburan terbesar di Indonesia. Namun, kepopulerannya justru memunculkan kekhawatiran baru.
Bukan hanya soal waktu yang dihabiskan, tapi juga soal kualitas interaksi dan dampak psikologis bagi penggunanya. Dalam video yang diunggah kanal Raymod Chin, membedah fenomena penggunaan TikTok oleh mayoritas pengguna berpendidikan rendah.
Ia menyebut korelasi antara pendidikan, emosi, dan kemudahan manipulasi sebagai bahaya yang tak boleh disepelekan, terutama menjelang tahun-tahun politik.
TikTok menjadi aplikasi yang paling banyak digunakan di dunia per Agustus 2024 dan Indonesia menyumbang pengguna terbanyak.
Raymond menyatakan bahwa TikTok didominasi pengguna dengan tingkat pendidikan yang rendah. “Ternyata TikTok adalah platform dengan pengguna terbanyak yang pendidikannya paling rendah,” ujarnya.
Kondisi ini diperparah dengan komentar-komentar dangkal dan serbuan akun buzzer yang menggiring opini publik dengan mudah.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pendidikan berkorelasi kuat dengan kemampuan pengendalian emosi. “Semakin tinggi pendidikan, semakin kalem. Semakin rendah, emosinya gampang meledak,” katanya.