Harga Honda CUV, Motor Listrik Premium di Indonesia, Bikin Syok
- Tangkap Layar Youtube OTOMOTIF TV
VIVATechno – Honda menggemparkan pasar kendaraan listrik Indonesia dengan meluncurkan motor listrik premiumnya, CUV. Motor ini hadir dengan dua varian yang mengejutkan konsumen dari segi harga. Varian standar dibanderol Rp54.450.000, sementara tipe roadsing mencapai Rp59.650.000 on the road Jakarta.
Meski terbilang mahal, Honda CUV menawarkan berbagai fitur menarik. Motor ini menggunakan teknologi side drive dengan tenaga maksimal 8 HP, setara dengan motor bensin 110cc. Torsinya mencapai 22 Nm, karakteristik khas motor listrik yang menjanjikan akselerasi responsif.
"Ini khas motor listrik yang mahal. Penyaluran tenaganya halus, bukan yang nyedat-nyedat atau ngaget-ngagetin, tapi kalem alus sesuai dengan riding mode yang dipilih," ungkap reviewer dari OTOMOTIF TV.
Honda CUV dilengkapi dengan dua baterai yang dapat ditukar (swap) atau diisi ulang di rumah. Jangkauan tempuhnya mencapai 80,7 kilometer dalam sekali pengisian penuh. Kecepatan maksimalnya diklaim bisa mencapai 83 km/jam.
Fitur modern menjadi nilai jual utama CUV. Speedometer digital 5 inci pada varian standar menampilkan berbagai informasi penting. Varian roadsing bahkan dibekali layar 7 inci dengan fitur GPS navigasi terintegrasi.
Pengendara dimanjakan dengan tiga pilihan mode berkendara: Eco, Standard, dan Sport. "Kalau pakai Sport, wah ini enak banget. Benar-benar berasa kencang, berasa ngebut gitu di gasnya," jelas reviewer OTOMOTIF TV.
Sistem penyimpanan cukup praktis dengan laci di bagian depan yang dilengkapi port USB Type-C 5V/3A. Bagasi utama memang terpakai untuk dua unit baterai, namun masih menyisakan ruang untuk barang-barang kecil.
Bobot total 117 kg untuk varian standar dan 118 kg untuk roadsing memberikan handling yang stabil. "Pas belok-belok itu kerasa mantap banget, kerasa nge-grip banget," tambah reviewer OTOMOTIF TV.
Meski begitu, ada beberapa catatan seperti karakteristik suspensi yang cenderung keras dan jok yang padat. "Harap maklum kalau impresinya itu kerasa keras. Mungkin di Eropa sana jalanan mulus-mulus, jarang polisi tidur," komentar reviewer.****