Fitur Canggih di Mobil Rp200 Jutaan? Ini Fakta ADAS yang Perlu Kamu Tahu

VIVATechno – Pasar otomotif 2025 sedang ramai membicarakan kehadiran teknologi ADAS di mobil murah. Jika dulu fitur-fitur canggih seperti Lane Keep Assist, Forward Collision Warning, hingga Adaptive Cruise Control hanya dimiliki mobil mewah, kini kendaraan sekelas Wuling Alvez, Honda WR-V, dan Toyota Yaris Cross sudah membawanya ke level konsumen menengah.

Pertanyaannya, apakah teknologi yang dirancang untuk meningkatkan keselamatan ini benar-benar efektif, atau justru membingungkan pengguna pemula?

Apa Itu Teknologi ADAS?

ADAS adalah singkatan dari Advanced Driver Assistance Systems, yaitu serangkaian fitur pintar yang dirancang untuk membantu pengemudi dalam berbagai situasi di jalan. Beberapa fitur ADAS yang paling umum antara lain:

• Autonomous Emergency Braking (AEB): Mobil akan melakukan pengereman otomatis jika terdeteksi potensi tabrakan.
• Lane Departure Warning (LDW): Sistem memberi peringatan jika kendaraan keluar jalur tanpa sengaja.
• Adaptive Cruise Control (ACC): Menyesuaikan kecepatan mobil mengikuti kendaraan di depan secara otomatis.
• Blind Spot Monitoring (BSM): Memberi tahu pengemudi jika ada kendaraan di titik buta.

Menurut data dari National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA), sistem ADAS dapat menurunkan risiko kecelakaan mencapai 20 persen, jika digunakan secara tepat.

 

Mobil Apa Saja yang Sudah Pakai ADAS di 2025 dengan Harga Terjangkau?

Beberapa mobil terjangkau yang sudah menyematkan fitur ADAS di tahun ini antara lain:

1. Wuling Alvez 2025 – dengan harga mulai dari Rp250 jutaan, dilengkapi ADAS seperti Lane Keeping Assist dan Traffic Jam Assist.

2. Toyota Yaris Cross Hybrid – meski masuk kategori SUV compact, sudah mendukung fitur Pre-Collision System dan Lane Tracing Assist.

3. Honda WR-V RS 2025 – menyematkan Honda Sensing, termasuk fitur Adaptive Cruise Control dan Auto High Beam.

4. Chery Omoda 5 – mobil asal Tiongkok ini agresif dengan 14 fitur ADAS aktif dan harga bersaing.

 

Apakah ADAS Sudah Benar-Benar Aman?

Walau menjanjikan, ADAS tetap bukan sistem tanpa cela. Berikut beberapa catatan:

• Ketergantungan Berlebih: Banyak pengguna baru mengira mobil dapat menyetir sendiri, padahal ADAS hanya bantuan, bukan sistem otonom.
• Cuaca dan Jalanan: Fitur seperti kamera dan radar bisa gagal saat hujan lebat atau marka jalan pudar.
• Biaya Servis: Sensor dan kamera ADAS rentan rusak dan bisa menambah ongkos servis hingga jutaan rupiah.

Dalam uji coba Euro NCAP terbaru, sistem ADAS pada mobil dengan harga menengah ke bawah memang lolos pengujian, namun efektivitasnya masih tergantung pada situasi dan pemahaman pengguna. Teknologi ADAS memang menjanjikan revolusi dalam keselamatan berkendara.

Namun, pengguna perlu memahami bahwa ini hanyalah sistem bantu, bukan pengganti kewaspadaan di jalan. Jika digunakan dengan benar, ADAS bisa menjadi mitra penting dalam perjalanan sehari-hari, tapi jangan sampai terlena oleh teknologi dan mengabaikan peran utama pengemudi.(*)