Servis Motor di Bengkel Resmi Bikin Rugi? Ini Fakta yang Perlu Anda Tahu!
- Pexels
Masalah ini memunculkan dugaan bahwa servis di bengkel resmi kadang tak sejujur yang dibayangkan.
“Sebenarnya kita nggak bisa langsung bilang mereka nipu. Tapi kadang, mekanik memang mencari-cari kerusakan, padahal part-nya masih sehat,” jelas narator.
Lebih lanjut, ia menyinggung praktik umum di bengkel resmi yang mungkin jarang diketahui konsumen.
Berdasarkan pengalamannya sebagai mantan orang dalam sebuah brand besar, divisi servis ternyata punya target penjualan sparepart.
Ini berpengaruh pada tekanan kepada teknisi dan service agent untuk ‘mengajak’ konsumen melakukan servis, bahkan ketika kendaraan masih dalam kondisi baik.
“Saya pernah jadi orang dalam. Teknisi bahkan ditekan untuk tutup target tahunan. Hasilnya, konsumen ditelepon, disms, diminta servis padahal motor jarang dipakai. Kadang juga dibilang kampas rem atau fan belt sudah waktunya ganti, padahal belum rusak,” katanya mengutip forum otomotif.
Bahkan ada modus paling merugikan konsumen, yaitu saat barang cacat produksi dibilang “normal” selama masa garansi, tapi setelah garansi habis, justru dikenakan biaya tinggi untuk penggantian.