Tagihan listrik bengkak karena AC? Ini Dia Trik Lebih Hemat Gunakan Mode Eco
- fityclub
VIVATechno – AC sudah jadi penyelamat di tengah cuaca panas. Tapi di sisi lain, pemakaian AC yang kurang bijak bisa bikin tagihan listrik naik drastis. Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM, AC menyumbang sekitar 40% dari total konsumsi listrik rumah tangga di Indonesia. Maka dari itu, penting untuk tahu cara paling efisien dalam mengoperasikannya.
1. Mode Eco, si Penghemat Cerdas
Mode Eco (atau Energy Saver) adalah fitur pintar yang menjaga kesejukan tetap stabil dengan mengurangi beban kerja kompresor secara berkala. Hasilnya?
Konsumsi listrik bisa berkurang hingga 20–30 persen tergantung merek dan kondisi ruangan.
Cocok digunakan saat malam hari atau saat tidak ada aktivitas berat di dalam ruangan.
"Mode hemat energi pada AC dapat menghemat sekitar 150–250 watt per jam," ungkap laman resmi Panasonic Indonesia.
2. Atur Suhu ke 26°C, Jangan Terlalu Dingin
Makin rendah suhu yang kamu atur, makin keras AC bekerja. Idealnya, suhu 26°C adalah titik seimbang cukup sejuk bagi tubuh, tapi tidak memberatkan mesin dan konsumsi daya.
Menurut PLN Mobile, setiap penurunan 1°C dari suhu ideal bisa meningkatkan konsumsi listrik hingga 6 persen. Suhu 26°C adalah suhu yang direkomendasikan oleh Kementerian ESDM sebagai standar penghematan.
3. Simulasi Penghematan: Sebulan Bisa Lebih Irit Rp 100 Ribu
Bayangkan, jika AC 1 PK (sekitar 800 watt) dinyalakan selama 8 jam per hari, menggunakan simulasi menggunakan tarif listrik nonsubsidi 1.500-an/kWh.
Setting Suhu: 18°C
Konsumsi/Bulan: ± 192 kWh
Estimasi Biaya PLN: (Rp) ± 288.000
Setting Suhu: 26°C + Eco
Konsumsi/Bulan: ± 130 kWh
Estimasi Biaya PLN: (Rp) ± 195.000
Selisih ± 62 kWh yang mana ± 93.000
Mengatur AC bukan cuma soal kenyamanan, tapi juga soal efisiensi. Dengan kebiasaan sederhana seperti mengaktifkan mode Eco dan menetapkan suhu di 26°C, kamu bisa merasakan kenyamanan yang sama dengan biaya yang jauh lebih ringan. Trik hemat ini cocok untuk siapa pun baik anak kos, keluarga muda, atau pekerja kantoran.(*)