Perbandingan Fuji vs Sony 2025 Pilih Kamera yang Tepat untuk Kebutuhan Anda
- id.pinterest.com
VIVATechno – Memilih kamera yang tepat bisa menjadi tantangan tersendiri di tengah banyaknya pilihan yang tersedia di pasaran.
Terutama untuk dua brand populer seperti Fujifilm dan Sony yang menawarkan berbagai lini produk dengan keunggulan masing-masing.
Perbedaan Utama Fujifilm X dan Sony Alpha
Fujifilm X-mount fokus pada pengembangan kamera dengan sensor APS-C, tanpa pilihan full frame.
Fujifilm membagi lini produknya menjadi tiga kategori utama: high-end (XH, XT1 digit, X Pro), mid-range (XS, XT2 digit, XE), dan entry-level (XT3 digit, XA, XM).
Sony Alpha menawarkan pilihan lebih beragam dengan sensor full frame (A7, A9, A1) dan APS-C (a6000 series, ZV series).
Sony juga memiliki lini FX yang lebih berorientasi pada videografi.
"Untuk Fujifilm, yang seri high-end seperti XH, XT1 digit, dan X Pro semuanya adalah kamera yang dikasih pro feature seperti dual card slot, weather resistant, tombol yang cukup banyak, dan mechanical shutter yang bisa sampai 1/8.000 detik," ungkap Christo Tjandra.
Rekomendasi Kamera Fujifilm
Untuk lini premium, XH2S (sekitar Rp38 juta) menjadi pilihan terbaik dengan sensor stack yang memiliki read-out speed cepat, cocok untuk fotografi dan videografi serius.
XH2 dan XT5 (sekitar Rp28 juta) menawarkan sensor 40 megapixel dengan kemampuan video yang mumpuni.
Di kelas menengah, XS20 (sekitar Rp18 juta) menjadi pilihan seimbang untuk foto dan video dengan sensor 26 megapixel.
XT50 (Rp23,5 juta) hadir sebagai alternatif yang lebih terjangkau dari XT5 meskipun mengorbankan beberapa fitur.
Rekomendasi Kamera Sony
Sony A1 Mark 2 (sekitar Rp100 juta) menjadi flaghsip dengan spesifikasi tertinggi, membawa sensor 50 megapixel dan berbagai fitur premium.
A9 Mark 3 menawarkan sensor global shutter dengan kemampuan menghilangkan efek rolling shutter.
Untuk pilihan lebih terjangkau, A7 Mark 4 dan A7S Mark 3 menjadi pilihan solid tergantung kebutuhan.
Jika mencari kamera APS-C, a6700 bisa menjadi pilihan seimbang untuk foto dan video.
"Yang harus kalian tahu adalah jangan sampai kalian berpikir bahwa kamera di seri midrange itu punya image quality yang lebih jelek daripada kamera di seri high-end. Hasil gambar untuk fotografi atau untuk still itu harusnya akan cukup mirip," tambah Christo.****