Perbandingan Biaya Servis AC Inverter dan Non Inverter
- id.pinterest.com
VIVATechno – Di tengah meningkatnya tren penggunaan AC di rumah-rumah modern, masyarakat kini makin sadar akan efisiensi energi.
AC inverter pun jadi pilihan populer karena dikenal hemat listrik. Namun, banyak yang masih bertanya-tanya: apakah biaya perawatannya juga hemat? Atau justru lebih mahal dibanding AC non-inverter?.
Untuk menjawabnya, berikut perbandingan biaya servis dan perawatan AC inverter vs non-inverter di tahun 2025, menurut data lapangan dari teknisi dan pusat layanan pendingin udara di beberapa kota besar.
1. Biaya Servis Rutin : Tidak Jauh Beda
Secara umum, biaya servis rutin untuk membersihkan filter, evaporator, dan kondensor AC inverter maupun non-inverter berkisar Rp100.000 – Rp200.000 per unit.
Untuk servis dasar, bedanya tidak signifikan. Teknisi hanya perlu membersihkan bagian dalam, dan itu berlaku untuk semua jenis AC.
Namun, perlu dicatat bahwa servis AC inverter disarankan lebih rutin, minimal setiap 3 bulan, agar sistem kerjanya tetap optimal dan tidak membebani kompresor.
2. Biaya Penggantian Komponen : Inverter Lebih Mahal
Perbedaan mencolok justru ada di biaya penggantian komponen, terutama kompresor dan modul PCB (Printed Circuit Board) — otak dari AC inverter.
Kompresor AC inverter bisa mencapai Rp2 juta–Rp4 juta, tergantung merek. Modul PCB inverter bisa menembus Rp1 juta–Rp2 juta.
Sementara kompresor non-inverter umumnya di kisaran Rp1,5 juta ke bawah, dan tidak menggunakan modul elektronik kompleks.
Kalau modul PCB rusak, biasanya pengguna AC inverter kaget karena harganya hampir separuh unit baru.
Ilustrasi AC
3. Ketersediaan Suku Cadang dan Teknisi
AC non-inverter lebih mudah diperbaiki karena teknologinya lebih sederhana dan umum. Teknisi di daerah pun banyak yang lebih familiar dengan sistem ini.
Sementara itu, servis AC inverter membutuhkan teknisi bersertifikat atau yang sudah terlatih, serta alat khusus untuk membaca kode error dan modul elektroniknya.
Ini membuat biaya jasa servis kadang lebih tinggi, terutama di luar kota besar.
4. Efisiensi Listrik vs Biaya Perawatan
Meski perawatan AC inverter cenderung lebih mahal jika terjadi kerusakan besar, pengguna tetap diuntungkan dari sisi penghematan tagihan listrik bulanan.
Kalau AC dipakai rutin 8 jam per hari, tagihan pengguna inverter bisa lebih hemat 20–40 persen dibanding non-inverter.
AC Inverter Lebih Efisien, Tapi Siapkan Dana Cadangan
Di tahun 2025, AC inverter tetap unggul untuk penggunaan jangka panjang dan ramah listrik, terutama di hunian yang menggunakan AC setiap hari.
Namun, dari sisi servis dan risiko kerusakan, pengguna harus siap menghadapi biaya lebih tinggi, terutama bila modul elektronik bermasalah.
Sebaliknya, AC non-inverter lebih murah dalam hal perawatan dan penggantian suku cadang, tetapi kurang efisien jika digunakan terus-menerus dalam jangka panjang.*****