Daftar Brand HP yang Terancam Punah di Tahun 2025

- id.pinterest.com
VIVATechno – Industri smartphone terus bergerak cepat, dengan inovasi teknologi dan persaingan harga yang ketat. Beberapa brand HP yang dulu sempat berjaya kini mulai kehilangan taji.
Bahkan, ada yang nyaris tak terdengar lagi kabarnya di pasar global, termasuk Indonesia.
Artikel ini akan membahas daftar brand HP yang diprediksi akan punah atau setidaknya tenggelam dalam persaingan pasar pada tahun 2025.
1. LG – Sudah Resmi Hengkang
LG secara resmi menghentikan bisnis smartphone mereka pada pertengahan 2021.
Meskipun masih ada stok ponsel LG yang dijual di beberapa negara, tidak ada lagi produk baru yang dirilis.
Keputusan ini diambil karena LG terus merugi dalam divisi smartphone selama beberapa tahun.
Meski beberapa model seperti LG V60 atau LG Velvet sempat menarik perhatian, nyatanya mereka tidak mampu bersaing dengan raksasa seperti Samsung atau Apple.
2. HTC – Sekarat di Tengah Inovasi
HTC pernah menjadi pionir Android dan dikenal sebagai inovator, terutama pada era awal smartphone.
Namun dalam beberapa tahun terakhir, brand asal Taiwan ini hampir hilang dari radar.
Mereka kini hanya merilis ponsel dalam jumlah sangat terbatas dan lebih fokus ke teknologi VR dengan produk seperti HTC Vive.
Meskipun belum secara resmi gulung tikar, eksistensi HTC di pasar smartphone global sangat minim.
3. Sony Xperia – Bertahan Tapi Terpinggirkan
Sony masih memproduksi smartphone, khususnya seri Xperia. Namun, popularitasnya terus menurun.
Xperia dulunya dikenal dengan kualitas kamera tinggi dan layar cemerlang, namun gagal bersaing dalam hal harga dan fitur dengan kompetitor seperti Xiaomi, Samsung, atau Oppo.
Jika Sony tidak melakukan inovasi besar atau restrategi dalam waktu dekat, besar kemungkinan Xperia akan benar-benar tenggelam.
4. BlackBerry – Nama Besar yang Hanya Tinggal Kenangan
BlackBerry sebenarnya sudah berkali-kali mencoba bangkit lewat kerja sama lisensi dengan perusahaan lain, seperti TCL dan OnwardMobility. Namun, rencana-rencana itu tak pernah benar-benar berhasil.
Dominasi iOS dan Android membuat sistem operasi BlackBerry OS lenyap. Upaya mereka membuat Android versi BlackBerry juga tak mampu mendongkrak angka penjualan.
5. Nokia – Legenda yang Kesulitan Bangkit
Setelah diakuisisi Microsoft dan gagal dengan Windows Phone, Nokia mencoba bangkit lewat lisensi ke HMD Global dengan ponsel berbasis Android.
Namun, meskipun nostalgia cukup kuat, penjualan Nokia masih tertinggal jauh dari brand-brand China yang lebih agresif dalam harga dan teknologi.
Jika tidak ada terobosan baru, brand Nokia bisa semakin memudar dan hanya dikenang sebagai sejarah kejayaan masa lalu.
6. Infinix & Itel – Terancam Karena Persaingan Ketat di Entry-Level
Meskipun saat ini masih banyak dijual di pasar Indonesia dan Afrika, brand seperti Infinix dan Itel bisa terancam punah jika tidak melakukan diversifikasi dan peningkatan kualitas.
Pasar entry-level yang mereka dominasi kini semakin ketat, dengan pemain seperti Xiaomi (Redmi), realme, dan Samsung A series terus menggerus pangsa pasar mereka dengan harga yang bersaing dan dukungan software lebih baik.
Kesimpulan
Industri smartphone bukanlah tempat yang mudah untuk bertahan. Butuh inovasi, kecepatan adaptasi, dan pemahaman pasar yang mendalam.
Brand-brand yang dulu berjaya seperti LG, HTC, atau BlackBerry adalah contoh nyata bahwa tanpa strategi yang tepat, kejayaan bisa berubah menjadi kejatuhan.
Untuk pengguna, informasi ini bisa menjadi pertimbangan saat memilih smartphone.
Karena brand yang hampir punah biasanya kurang mendapat dukungan update dan layanan purna jual yang baik.