Waspada Grup Online Terindikasi Orientasi Menyimpang di Facebook

VIVATechno – Indonesia tengah digemparkan oleh kemunculan grup Facebook bernama “Fantasi Sedarah” yang viral di media sosial.
Grup ini dilaporkan memiliki lebih dari 32.000 anggota dan menjadi sorotan tajam publik karena memuat konten menyimpang yang menjijikkan serta bertentangan dengan norma hukum, agama, dan moral.
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI telah mendesak penindakan tegas terhadap grup tersebut.
Sejumlah anggota Komisi I menyatakan bahwa keberadaan grup ini menunjukkan lemahnya pengawasan dan perlunya keterlibatan aktif pihak berwenang serta platform media sosial.
Selain itu, muncul pula grup lain bernama “Suka Duka” yang disebut-sebut mengandung narasi mirip, memicu kemarahan warganet yang khawatir akan dampak konten semacam ini terhadap masyarakat, khususnya generasi muda.
Mengapa Ini Berbahaya?
Konten-konten yang memuat fantasi inses atau sedarah tidak hanya merusak moral individu, tetapi juga mengarah pada degradasi nilai keluarga dan sosial.
Grup semacam ini sering berlindung di balik klaim bebas berimajinasi, padahal sebenarnya membuka celah bagi normalisasi perilaku menyimpang.
Tips Melindungi Anak dan Keluarga dari Konten Menyimpang di Dunia Digital
- Aktifkan Parental Control
- Gunakan fitur kontrol orang tua di smartphone, tablet, dan laptop anak untuk membatasi akses ke situs atau aplikasi tertentu.
- Bangun Komunikasi Terbuka
- Jadikan rumah sebagai ruang aman untuk berdiskusi. Tanyakan secara rutin apa yang anak lihat, baca, atau tonton di media sosial.
- Pantau Aktivitas Media Sosial
- Bukan untuk mengintai, tapi untuk menjaga. Ajak anak berdiskusi soal akun atau grup yang mereka ikuti, dan beri pengertian jika ada yang mengarah ke hal negatif.
- Ajarkan Etika dan Literasi Digital Sejak Dini
- Jelaskan bahwa tidak semua konten di internet layak ditonton atau diikuti. Gunakan contoh konkret dan bahasa yang mudah dipahami.
- Laporkan Konten Menyimpang
- Jika menemukan grup atau akun yang menyebarkan konten seperti fantasi sedarah, laporkan langsung ke platform (Facebook, Instagram, dll) dan ke Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
- Perkuat Pendidikan Agama dan Moral di Rumah
- Tanamkan nilai-nilai kesopanan, akhlak, dan batasan-batasan dalam hubungan keluarga serta pergaulan.
Kebebasan di dunia maya tidak berarti bebas dari norma. Keberadaan grup seperti “Fantasi Sedarah” merupakan peringatan nyata bahwa filter utama bukan hanya teknologi, tetapi juga keluarga.
Edukasi, pengawasan, dan komunikasi adalah kunci utama agar anak-anak dan remaja tidak terjerumus ke dalam lingkaran penyimpangan digital.
Jangan diam jika menemukan hal serupa, laporkan dan lindungi generasi bangsa dari bahaya normalisasi perilaku menyimpang.(*)