TikTok vs Instagram Reels: Bedah Cara Monetisasi dan Mana yang Lebih Cuan untuk Kreator Pemula

- -
VIVATechno – Dalam dunia kreator konten digital, TikTok dan Instagram Reels menjadi dua “arena utama” untuk mengekspresikan ide dan mencari cuan dari video pendek. Keduanya sama-sama digandrungi, tapi memiliki perbedaan signifikan dari segi algoritma, audiens, dan tentu saja sistem monetisasi.
Bagi kreator pemula yang baru mulai membangun audiens, penting untuk memilih platform yang bukan hanya cocok dengan gaya kontennya, tapi juga membuka peluang penghasilan lebih jelas dan realistis.
1. Model Monetisasi: TikTok Lebih Terbuka, Instagram Lebih Ketat
TikTok:
- TikTok Creator Fund (beberapa negara)
- TikTok Creator Rewards Program (global, termasuk Indonesia)
- Affiliate & TikTok Shop
- Live Gifts & TikTok Coins
- Sponsored content (brand deal)
Instagram Reels:
- Instagram Reels Bonus Program
- Sponsored content
- Instagram Subscriptions (fitur eksklusif, masih terbatas)
- Badges saat live (mirip gift)
“Monetisasi langsung dari Reels masih terbatas dan belum bisa diakses semua kreator,” — Meta Creators Blog.
2. Syarat & Aksesibilitas: TikTok Lebih Ramah Pemula
TikTok Creator Rewards Program:
- Minimal 1.000 pengikut
- 100.000 views dalam 30 hari terakhir
- Umur akun: 30 hari
Instagram:
- Tidak memiliki program bonus monetisasi Reels untuk Indonesia
- Monetisasi terbatas lewat brand collaboration & live badge
“TikTok memberikan peluang monetisasi meski followers belum besar, asal view konsisten tinggi,” — Michael Sihombing, YouTube TeknoBi.
3. Potensi Cuan: TikTok Lebih Konsisten, Instagram Lebih Bergantung Brand
Di TikTok, kreator bisa mendapatkan bayaran langsung per views melalui program reward, walau nilai per views kecil.
Di Instagram, kreator pemula lebih mengandalkan brand deal atau paid promote, yang sulit dijangkau jika belum punya “image” atau niche kuat.
Kisaran penghasilan:
TikTok (Creator Rewards): Rp70–200 ribu per 100.000 views (tergantung durasi dan engagement)
Instagram: Tergantung sponsor (tidak ada bayaran per views dari Reels secara langsung di Indonesia)
4. Algoritma & Audiens: TikTok Lebih Adaptif untuk Konten Baru
TikTok dikenal dengan algoritmanya yang memberi peluang besar bagi akun baru untuk viral, sedangkan Instagram lebih mengutamakan akun dengan engagement stabil dan historis kuat.
5. Fleksibilitas Konten: TikTok Unggul di Format Kreatif
TikTok mendukung:
- Video panjang (>1 menit)
- Editing langsung di aplikasi
- Dukungan suara viral, efek AI, transisi tren
Instagram Reels lebih terbatas dari sisi fleksibilitas editing dan efek, walau unggul dari sisi tampilan visual & audiens premium.
Bagi kreator pemula, TikTok cenderung lebih unggul sebagai platform awal untuk mulai monetisasi konten video pendek. Dengan algoritma yang mendukung konten baru dan program monetisasi yang terbuka, peluang cuan lebih cepat dirasakan. Sementara itu, Instagram Reels cocok sebagai platform kedua untuk membangun kredibilitas visual dan menjaring kolaborasi brand.(*)