Xiaomi Dituding Paksa Karyawan Bekerja hingga 15 Jam Sehari, Ini Faktanya

VIVATechno – Xiaomi, salah satu raksasa teknologi asal Tiongkok, tengah menghadapi sorotan tajam usai muncul laporan bahwa perusahaan diduga menerapkan jam kerja berlebihan terhadap karyawannya.
Dalam laporan yang dikutip dari Gizmochina (25 April 2025), beberapa staf Xiaomi mengklaim harus bekerja hingga 15 jam setiap hari.
Jam Kerja Ekstrem: Minimal 11,5 Jam per Hari
Isu ini pertama kali mencuat dari unggahan di Maimai, platform mirip LinkedIn di China, yang menyebutkan bahwa Xiaomi mewajibkan staf untuk bekerja setidaknya 11,5 jam per hari.
Bahkan, bagi karyawan yang hanya bekerja kurang dari 8 jam, mereka diwajibkan membuat surat penjelasan tertulis.
Tak hanya itu, karyawan dengan total jam kerja yang dianggap rendah juga dilaporkan akan dipanggil untuk wawancara internal. Beberapa bahkan mengaku ditekan untuk mengundurkan diri secara sukarela.
Jam Kerja Bervariasi Antardepartemen
Berdasarkan laporan dari Jiupai News, kebijakan jam kerja ini tidak terdokumentasi secara resmi dan disampaikan langsung oleh manajer secara lisan. Hal ini bertujuan agar tidak meninggalkan jejak tertulis.
Seorang staf dari divisi ponsel Xiaomi menyebutkan bahwa setiap tim memiliki standar jam kerja berbeda.
Ada tim yang bekerja 10,5 jam per hari, sementara tim lain bisa mencapai 14 hingga 15 jam sehari. Tim mereka sendiri menjalankan 12,5 jam kerja harian.
Seorang karyawan yang bekerja di kantor pusat Xiaomi di Shanghai mengatakan bahwa mereka mengikuti pola pukul 9 pagi hingga 8.30 malam, alias 11,5 jam kerja per hari. Sementara itu, staf dari kantor Jiangsu mengaku bekerja 12 jam setiap hari.
Ambil Cuti? Bisa Kena Penalti
Yang lebih memprihatinkan, sistem internal Xiaomi diduga memberi penalti bagi karyawan yang mengambil cuti. Bahkan satu hari libur dalam sebulan disebut bisa menurunkan rata-rata jam kerja harian, memicu pengawasan tambahan dari atasan.
Karyawan juga diminta untuk menggantikan jam kerja yang hilang dengan lembur di hari berikutnya. Menurut beberapa sumber internal, pola kerja semacam ini telah berlangsung selama hampir dua tahun, hanya saja kini mulai mencuat ke publik.
Konsekuensi Jika Tak Penuhi Target Jam Kerja
Beberapa karyawan mengaku harus menulis refleksi tertulis jika jam kerja mereka kurang dari 10,5 jam. Di kantor cabang Beijing, mereka yang terus-menerus mendapat catatan rendah soal jam kerja bisa terkena peringatan resmi, bahkan evaluasi kinerjanya bisa terganggu.
Kondisi lebih keras dialami pekerja kontrak atau staf outsourcing. Salah satu dari mereka menyatakan bahwa departemennya menetapkan jam kerja 11 jam per hari tanpa toleransi.
Jika tidak memenuhi, mereka akan dipanggil keesokan harinya dan jika terulang, bisa langsung dipecat.