Diblokir Total di AS, TikTok Dapat Tawaran Merger dari Startup AI Bernilai 9 Miliar Dolar

Tiktok Resmi di Blokir
Sumber :
  • id.pinterest.com

VIVATechnoAplikasi media sosial TikTok resmi diblokir di Amerika Serikat mulai Minggu (19/1/2024), menyusul kebijakan Presiden Joe Biden yang mengharuskan platform tersebut melepaskan diri dari induk perusahaan ByteDance asal China.

Di tengah situasi ini, Perplexity AI mengajukan tawaran kepada ByteDance untuk membentuk entitas baru yang menggabungkan kedua perusahaan tersebut di AS.

Menurut laporan salah satu media International, struktur baru yang diusulkan akan memungkinkan sebagian besar investor ByteDance mempertahankan kepemilikan saham mereka.

Perplexity AI sendiri merupakan pemain baru dalam industri mesin pencari berbasis kecerdasan buatan yang tengah bersaing dengan raksasa teknologi seperti OpenAI dan Google.

Startup ini baru didirikan pada tahun 2024 dengan valuasi awal sekitar 500 juta dolar AS.

Dalam waktu singkat, nilai perusahaan ini meroket hingga mencapai 9 miliar dolar AS, didorong oleh tingginya minat investor terhadap teknologi AI generatif.

Tawaran merger ini muncul di saat persaingan mesin pencari berbasis AI semakin ketat.

Tahun lalu, OpenAI telah meluncurkan SearchGPT, sementara Google memperkenalkan fitur "Overview AI" yang menyajikan ringkasan jawaban di bagian atas hasil pencarian.

Para investor melihat teknologi pencarian berbasis AI sebagai ancaman serius bagi dominasi Google dalam industri mesin pencari.

Sementara itu, belum ada kepastian apakah TikTok akan menerima tawaran pembentukan entitas gabungan dengan Perplexity AI ini.

Presiden terpilih Donald Trump telah menyatakan akan memberikan kelonggaran waktu 90 hari bagi TikTok untuk memperbaiki operasionalnya di AS.

Namun, kebijakan tersebut baru dapat diberlakukan setelah Trump resmi dilantik sebagai Presiden AS pada Senin (20/1) waktu setempat.

Nasib TikTok di pasar AS kini berada di persimpangan antara tawaran merger dari Perplexity AI dan potensi kelonggaran waktu dari pemerintahan baru Trump.****