Tips Merawat Mobil Listrik Harian: Cas Jangan Asal, Aplikasi juga Harus Aktif!

mobil listrik
mobil listrik
Sumber :
  • pixabay

VIVATechno – Yuk, pelajari cara merawat motor listrik agar awet dan tetap optimal setiap hari.

Popularitas motor listrik kian meningkat di Indonesia, terutama untuk penggunaan harian di perkotaan. Selain hemat energi dan bebas emisi, motor listrik juga dianggap minim perawatan. Tapi, benarkah motor listrik semudah itu dirawat?

Sayangnya, masih banyak pengguna yang abai terhadap prinsip dasar perawatan motor listrik, terutama pada baterai dan sistem digitalnya. Padahal, kesalahan sederhana seperti mengecas sembarangan atau tidak memperbarui aplikasi bisa menurunkan performa motor secara drastis.

Yuk, pelajari cara merawat mobil listrik agar awet dan tetap optimal setiap hari.

 

1. Cas Jangan Asal: Rawat Baterai Seperti Rawat Jantung Mobil

 

Baterai adalah komponen paling vital dalam mobil listrik. Merawatnya bukan hanya soal durasi pengecasan, tapi juga soal kebiasaan. Produsen mobil listrik seperti Gesits dan Alva menyarankan agar pengecasan dilakukan saat daya berada di kisaran 20–30%, dan dihentikan saat mencapai 80–90% untuk memperpanjang usia baterai. Gunakan charger resmi dan hindari colokan dengan arus tidak stabil. Jika dibiarkan, kualitas baterai akan menurun dan biaya penggantian baterai bisa mencapai jutaan rupiah.

 

2. Sistem Kelistrikan: Bersih dan Rutin Diperiksa

Salah satu keunggulan motor listrik adalah minim komponen mekanis. Namun, sistem kelistrikan tetap harus diperiksa rutin. Kabel, konektor, dan controller harus dalam kondisi bersih dan kering, terutama setelah menerobos hujan atau parkir terlalu lama di tempat lembap. Beberapa bengkel resmi mobil listrik kini sudah menyediakan layanan pemeriksaan sistem kelistrikan secara berkala. Jangan tunggu sampai muncul error di dashboard atau mobil tiba-tiba mati total karena korsleting ringan.

 

3. Wajib Cek Aplikasi: Jangan Dianggap Cuma Gimmick

Mayoritas mobil listrik modern dilengkapi dengan aplikasi pendamping yang terhubung via Bluetooth atau jaringan seluler. Aplikasi ini bukan sekadar aksesoris, tapi alat penting untuk memantau performa mobil, status baterai, notifikasi servis, dan fitur anti-pencurian. Sayangnya, banyak pengguna yang hanya mengunduh aplikasinya tanpa pernah membuka kembali. Padahal, fitur seperti lock-unlock, tracking, dan scheduling servis bisa menyelamatkan mobil dari kerusakan atau bahkan pencurian.

Merawat mobil listrik tidak bisa disamakan dengan mobil konvensional. Butuh pemahaman baru dan perhatian terhadap detail, terutama pada tiga hal utama: baterai, sistem kelistrikan, dan aplikasi digital. Jika ketiganya dirawat dengan baik, mobil listrik bisa menjadi kendaraan harian yang awet.

Jangan tunggu sampai mobil error di jalan. Mulai sekarang, jadilah pengguna mobil listrik yang cakap teknologi dan sadar risiko.(*)