Mobil Listrik atau Hybrid, Lebih Full Power Mana?

- id.pinterest.com
VIVATechno – Elektrifikasi kendaraan semakin menjadi tren global, namun pengadopsian di Indonesia membutuhkan pertimbangan mendalam terkait infrastruktur dan biaya perawatan jangka panjang.
Kelebihan Mobil Hybrid untuk Pasar Indonesia
Mobil hybrid menawarkan beberapa keunggulan dibandingkan kendaraan konvensional. Getaran minimum dan akselerasi yang lebih baik menjadi daya tarik utama.
Kendaraan hybrid dirancang dengan penggabungan mesin konvensional dan motor listrik, sehingga lebih hemat bahan bakar.
Namun, biaya perawatan yang mahal menjadi kendala karena keterbatasan teknisi khusus dan alat diagnostik di Indonesia.
Resiko terhadap banjir juga menjadi pertimbangan serius, terutama mengingat kondisi iklim Indonesia yang memiliki curah hujan tinggi.
Nilai jual kembali yang rendah untuk mobil hybrid juga menjadi faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan pembelian.
Tantangan Mobil Listrik Murni
Mobil listrik murni menawarkan kabin yang senyap dan biaya perawatan yang relatif hemat untuk komponen tertentu.
"Kabin lebih senyap ya karena dia nggak ada suaranya dan tidak ada getaran sama sekali. Biaya perawatannya hemat karena almost no maintenance," ujar Ko Lung Lung dalam video di kanal YouTube Dokter Mobil Indonesia.
Tantangan terbesar terletak pada penggantian baterai yang mencapai 70% dari harga kendaraan.
"Kalau hari ini saya sendiri nggak akan beli elektrik vehicle. Kenapa? Baterainya mahal. Anda tahu kalau yang di Amerika sana sekarang battere-battere Tesla itu udah harus diganti, itu mobilnya harganya $39.000, baterainya doang harganya $27.000, which is ridiculous," tambahnya.
Infrastruktur Menjadi Kendala Utama
Indonesia masih membutuhkan perbaikan infrastruktur untuk mendukung kendaraan listrik, termasuk jaringan pengisian daya yang memadai.
Waktu pengisian yang lama dan risiko kerusakan akibat genangan air menjadi pertimbangan serius mengingat kondisi jalan di Indonesia.
Kondisi iklim tropis dengan curah hujan tinggi menimbulkan risiko lebih besar bagi kendaraan listrik saat melewati genangan air.
Motor listrik diprediksi akan lebih cepat diadopsi di Indonesia dibandingkan mobil listrik karena berbagai pertimbangan praktis.****