Spare Part Cepat atau Mesin Irit, Ini Perbandingan Honda dan Yamaha

Hnda Versus Yamaha
Sumber :
  • Kolase id.pinterest.com

VIVATechno – Persaingan industri otomotif roda dua di Indonesia terus memanas, khususnya antara dua raksasa pabrikan Jepang: Honda dan Yamaha. Meski Honda dikenal memiliki harga lebih mahal, popularitasnya tetap tak tergoyahkan di pasar Indonesia.

Sejarah mencatat, Honda lebih dulu hadir di Indonesia pada tahun 1964 untuk segmen motor, sementara Yamaha baru masuk pada 1967. Hal ini menjadikan merek Honda begitu melekat dalam budaya otomotif Indonesia.

"Honda adalah salah satu pabrikan Motor Jepang tertua yang pernah berjualan di Indonesia," ungkap kanal YouTube FUSE BOX MOTOR dalam salah satu ulasannya.

Dari sisi performa mesin, kedua pabrikan memiliki karakteristik berbeda. Honda Vario 160 dengan mesin 160cc mampu mencapai kecepatan maksimum 100-110 km/jam, dilengkapi kemampuan operasi kontinyu hingga 40 jam. Sementara Yamaha Aerox 155 dengan mesin 155cc mencatatkan performa serupa dengan torsi lebih unggul 0,1 Nm, namun waktu operasi kontinyu lebih singkat yakni 30 jam.

Dalam hal konsumsi bahan bakar, kedua merek menunjukkan efisiensi yang kompetitif. Honda Beat mampu menempuh jarak 47,2 km/liter, sedangkan Yamaha Mio M3 mencapai 46 km/liter, menunjukkan persaingan ketat dalam aspek efisiensi bahan bakar.

Faktor lain yang mendukung dominasi Honda adalah jaringan bengkel resmi yang lebih luas. Namun untuk suku cadang non-fast moving, Honda justru membutuhkan waktu inden yang lebih lama.

"Honda terkenal memiliki waktu inden yang luar biasa lama... akan memakan waktu 21 hari kerja dan kenyataannya bisa sampai 3 bulan. Sedangkan untuk Yamaha spare part slow moving-nya bisa didapat secara inden kurang lebih dalam waktu kurang dari 2 minggu," tambah kanal tersebut.

Dari sisi harga, Honda Beat Street dibanderol Rp18,7 juta, sementara Yamaha Mio M3 125 dijual Rp17,7 juta. Menariknya, meski harga Honda relatif lebih mahal, nilai jual kembalinya tetap stabil dan lebih tinggi 20% dibanding kompetitornya.

Hal ini menjadi salah satu pertimbangan utama konsumen dalam memilih motor Honda, di samping reputasi ketahanan mesinnya yang sudah teruji selama bertahun-tahun di pasar Indonesia.

Yamaha tidak kalah dalam hal inovasi teknologi. Mesin Yamaha Aerox 155 yang lebih responsif dan bertenaga menjadi bukti keseriusan pabrikan ini dalam menghadirkan produk berkualitas.

"Yamaha memiliki karakteristik mesin yang menyentak, sementara Honda mengayun," jelas sumber yang sama, menggambarkan perbedaan karakter kedua merek yang sudah menjadi identitas masing-masing.****